Cerita Dewasa - Aku Ayu.
Aku dapat job untuk presenter acara jualanan hape di salah satu stasiun
tv dengan cara penonton mesti daftar ke satu nomer dengan pulsa 2ribu
kalo gak salah, yang mana nanti daftarannya akan diundi untuk
mendapatkan hadiah hape. Yang punya acara mengharapkan banyak yang
kontak nomer khusus tersebut sehingga bisa meraup income dari pulsa yang
2ribu itu per pendaftaran. apenya ada sposnsornya yang diimbali dengan
iklan. Ada aja orang yang mo ikutan walaupun acara tv itu ditayangkan
secara live lewat tengah malam. Jadi selama jadi presenter aku baru bisa
pulang menjelang subuh. Berangkat kerjanya juga menjelang tengah malem
dah mesti ada di stasiun tv tersebut untuk mekae up dan sebagainya.
Namanya kerjaan, biar jadi kalong ya dikerjain aja, yang pentingkan kan
nguber honornya yang lumayan si kalo buat ukuran aku, gak tau deh kalo
buat yang laennya. Hanya berdasarkan analisis, income dari daftaran
makin lama makin menurun, pertama mungkin acara nya dah lewat tengah
malem, wkatunya orang lagi gelut atau merajut mimpi, dan kedua bosen
dengan presenter yang itu2 juga. akeanku ya biasa2 ja, casual dan gak
terbuka. Manajer acara menawarkan ide gila, dia bilang gimana kalo acara
di set di kolam renang dan aku pake bikini supaya paling gak banyak
lelaki yang melek nunggu acara tersebut. Supaya gak ditegur ma KPI makan
bikininya hanya branya, cd nya ditutupin rok mini aja. Aku si oke aja,
honorku ditambahin dikit dan acara diperpendek dari sejam menjadi tiga
prapat jam aja. Hanya karena harus setting di kolam renang, acara dibuat
di rumah si manajer acara, aku si manggil dia cukup om aja. Dia punya
rumah yang kliatannya gak ditinggali, besar dan ada kolam renang yang
rada tertutup, sehingga gak menyolok kalo shooting disitu. Aku dah
diajak survei lokasi, asik juga si rumahnya, kolamnya ada fasilitas air
angetnya, kata si om, jadi kalo malem mo brenang gak bakal menggigil.
Kolamnya dibuat menyatu dengan ruang keluarganya yang dibuat terbuka,
ada saungnya sedikit dan dikelilingi tembok tinggi sehingga gak nampak
dari luar rumah. Dibawah sang itu diletakan dipan2 untuk rebahan ja.
Setting buat acara itu ya di sekitar dipan itu. Lampu, camera dan
peralatan untuk shooting diset disana dengan membawa genset untuk sumber
listriknya. Ada mobil untuk memancarkan acara tersebut langsung ke tv
pemirsa dan peralatan telekomunikasi lainnya untuk menerima daftaran
telpon dari penonton.
Pada harinya aku dah dijemput
menjelang tengah malem seperti biasa dan dibawa kerumah si om. Dia dah
nyiapin bikininya, sexy banget si, semua model ditaliin, baik bra maupun
cdnya tetapi aku dikasi juga rok super mini untuk menutupi cd nya. "Wah
Ay, kamu sexy sekali, sayang kudu pake rok itu ya, kalo gak wah pasti
pada nonton tu para lelaki liat bodi kamu". "Om, Ayu kan biasa aja
bodinya, toked juga biasa2 aja kan, kulit Ayu juga gak putih2 amir".
"Justru yang rada gelap tu sexy say". Scriptnya sudah aku pelajari
sebleonnya, sama aja seperti acara indoor stasiun tv, malah lebih
singkat waktunya. alo biasanya
aku slalu berdiri sepanjang acara, sekarang aku bisa duduk dan malah
berbaring didipan. Si om mengatur pose dudukku dan berbaring supaya
nampak sexy di layar kaca. Acaranya live, dan ternyata walaupun tidak
ada pemberitahuan lebih dulu mengenai penggantian setting, income dari
daftaran penonton melonjak drastis dibanding dengan kemaren. Manajer
puas dengan semua itu. Selesai acara dia bilang ke aku, "Ay, kamu gak
buru2 pulang kan, kita rayain dulu keberhasilan kita malem ini". Dia
bilang mo ngerayain tapi crew semua beberes peralatan dan meninggalkan
lokasi rumah si om. "Katanya mo ngerayain om, kok yang laen bubaran".
"Ya ngerayainnya berdua kamu aja, kan kamu pake bikini yang bikin income
acara meningkat drastis, ada bonus khusus buat kamu. Brenang dulu yuk
Ay". "Malem2 gini". "Kan air kolam dah dibikin anget, kamu lepasin ja
roknya. Wah ada udang dibalik bakwan neh, tapi biarlah, lagian aku juga
suka dengan postur si om, ganteng si enggak tapi juga gak jelek2 amir,
bodinya atletis. Lagian aku juga dah lama gak dijamah lelaki hihi, dah
pengen juga neh. Aku melepaskan rok mininya, si om melotot memandangi
bodiku, "Ay, kamu napsuin banget kalo cuma pake bikini, sayang gak bisa
bikinian gini, kalo gak pasti income bisa lebih gede lagi dan tiap malem
akan banyak yang nonton. Besok dah aku siapin bikini model laen lagi".
Aku melirik ke samping, terlihat si om sudah membuka seluruh pakaiannya
dan tinggal mengenakan cd saja. Berdesir juga melihat bodi si om yang
keker cuma pake cd, tonjolan di selngkangannya tampak menggelembung,
gede kayanya isinya tu. tubuhku. Aku merasa bibir memekku mulai
berdenyut melihat tonjolan besar itu. Aku berdiri menghadap kolam
renang, si om menghampiriki dari belakang, lalu terasa hembusan nafasnya
di leher ini. Tiba-tiba dia menelusupkan tangannya di antara pinggang,
memelukku dan merapatkan badannya, sehingga punggungku dan dadanya
bersentuhan. Dia mencium telingaku, gelii banget. Dia mempererat
pelukannya sehingga dadanya makin rapat ke punggungku. Ciumannya lalu
turun ke leher, memekku rasanya makin berdenyut dan rasanya agak basah
di bibirnya. Lalu pantatnya mulai bergerak-gerak digesekkan naik turun
ke pantatku. Terasa tonjolan kontolnya di antara belahan pantatku. "Ay
aku terangsang sekali liat bodi kamu". "Ayu tau om, om dah ngaceng ya".
"Iya Ay", jawabnya sambil membalikkan badanku sehingga kami saling
berhadapan.
Cerita Dewasa - Diciumnya
bibirku, kami saling berpagutan. Lidah kami saling bersentuhan, kadang
bibirku disedot, kadang digigit. Nikmat sekali rasanya. Tiba-tiba dia
melepaskan ciumannya dan membopong tubuh ini. Digendong ke arah dipan
bermatras tebal. Aku direbahkan, aku juga sudah terangsang melihat
tonjolan di selangkangannya yang makin membengkak, malah palkonnya
nongol dari bagian atas cdnya, besar sekali, dan panjang kontolnya ampir
nyentuh pusernya karena posisinya ngarah keatas.
Si om lalu mengurai ikatan braku
dilanjutkan dengan cdku skalian, langsung aku berbugil ria
dihadapannya, "Wah Ay, napsuin banget bodi kamu, toked kamu kenceng
gini, m,ana pentilnya masi imut lagi. Tu jembut lebat juga ya Ay. Aku
suka ma cewek yang jembutnya lebat kaya kamu gini". "Napa om". "Pasti
kamu gak puas kan cuma maen seronde".
"Om tau aja, enak yang 2-3 ronde om, puasnya bangetz". Pada saat dibuka
gesekan antara tangannya dan kulitku menimbulkan perasaan yang nikmat
sekujur tubuh. Dia memegang pahaku dan membuka secara perlahan. Pahaku
membuka begitu juga memekku, kulihat warnanya menjadi lebih merah, bibir
luarnya telah membuka dan kurasa memekku lebih tebal dari biasanya.
Terlihat ada lendir yang menetes keluar. dia pegang bahuku. Dia pegang
dan belai rambutku yang terurai di bahu. Perlahan-lahan dilepaskan
cdnya. Kulihat tubuhnya yang telanjang di depanku. Dadanya bidang,
perutnya dengan tonjolan ala six pack, kontolnya benar2 membuat aku
berdecak kagum, gede dan panjang, kayanya aku blon pernah liat kont0l
seukuran itu. "Om, gede amir si, apa muat tu di mem3k Ayu". "Ntar dicoba
ja, aku bakal pelan2 deh biar kamu gak ngrasa sakit malah nikmat". "Iya
om, mem3k Ayu dah nyut2an pengen ngrasain dicoblos ma yang gede panjang
gitu". Dia lingkarkan tangan di pinggang dan mulai mendekapku lembut.
Kami berpelukan dan bertautan bibir sambil jari-jarinya meraba dan
menggosok seluruh badan. “Kok lama amat sih pemanasannya? Kapan kont0l
om dimasukin ke mem3k Ayu". "Sabar lah Ay, kita maen2 dulu biar kamu
tambah napsu, jadi biar cepet klimaxnya". Setelah itu dia mengusap kedua
tokedku. Diremas dan dipermainkan pentilnya sambil menggesek-gesekan
batang kontolnya ke perutku. Lalu dia mencium tokedku, dikulum2nya
pentilku gantian. Ini membuat aku makin blingsatan dibakar napsuku yang
dah makin memuncak. perlahan diturunkan ciumannya ke puserku, lubang
puserku dicium dan dijilat2 sehingga aku makin menggelinjang, geli tapi
penuh napsu. "Ayo dong om, masukin buruan, Ayu dah gak nahan...". Dia
diam saja, malah ciumannya makin turun ke bawah. Bibir memekku dijilat,
dijulurkan lidah dan menusuk ke dalam lubang memekku. Dijilat, terus
sambil tangannya meremas-remas pentilku. Setiap lidahnya dijulurkan ke
dalam, maka memekku terasa makin terbuka. Bibir memekku ditarik oleh
giginya, rasanya sakit tapi nikmat maka memekku akan monyong ikut
tertarik. Kelihatan memekku berdenyut setiap lidahnya mengusap permukaan
itilku. Setelah sekian menit dalam posisi ini terasa sangat nikmat.
Otot memekku terasa berdenyut2. Rasanya aku ingin menjerit-jerit dan
berteriak untuk melampiaskan nikmatnya. Tak lama kemudian aku mengejang,
aku nyampe dengan teriakan yang keras, "oooom...."
Lalu
dia merebahkan badannya diatas tubuhku, "Ay aku masukin skarang ya".
Aku cuma memandanginya saja dengan pandangan sayu. Dia tau bahwa aku dah
pengen banget ngerasain kontolnya nembus memekku. Didekatkan pinggulnya
ke selangkanganku.
Pahanya berada di bawah pahaku.
Terasa kepala kontolnya sudah menempel di bibir memekku. Geli juga
rasanya. Tapi dia tidak segera menancapkan palkonnya, malah digeser2kan
dari bawah ke atas sepanjang bibir memekku, malah diusel2kan ke itilku,
ini membuat aku menggelinjang kegelian dan napsuku bangkit lagi, "Ayo
dong om, kok cuma digeser2 si, masukin dong sekarang". Tiba-tiba aku
tersentak karena rongga memekku terasa penuh. Tidak jelas rasanya,
antara perih dan nikmat. Memekku terasaa berdenyut-denyut, dan hangat
sekali. Aku mencoba mendongakkan kepala melihat ke memekku, memekku
lebih menggelembung dan tebal keisi kontol yang gede banget itu. Terasa
banget ada sesuatu yang besar panjang ngeganjel diselangkanganku. "Gak
sakit kan Ay". "Gak om, rasanya mem3k Ayu penuh banget deh keisi kont0l
om, dah masuk semuanya ya om". "Blon semua sih, rasanya juga blon mentok
kok Ay". Panjang si kontolnya jadi rasanya dah masuk dalem banget tapi
blon semua kontolnya ambles di memekku. Dia mulai memaju-mundurkan
kontolnya ke dalam memekku. Memekku akan monyong setiap dia menarik
kontolnyanya dan akan ikut mlesek masuk setiap dia menekan kontolnya
masuk. Dia mendongakkan kepala dan memejamkan matanya. Peluh membasahi
seluruh tubuh dan wajahnya.
Makin lama rasa perih di memekku makin hilang, yang tersisa hanyalah
rasa nikmat yang luar biasa. Aku pun ikut menaik-turunkan pantatku
berkebalikan arah dengan gerakan si om. Setiap permukaan mem3k dan
itilku menyentuh pangkal kontolnya rasanya nikmat luar biasa. aku
memejamkan mataku, lalu aku merancau tak menentu. Hingga kurasakan rasa
yang tadi kualami, memekku kembali seperti disedot-sedot. Aku berteriak
dan menggigit bibirku. Rasanya lebih nikmat dari orgasme pertamaku.
Ouughh, peret banget memekmu Ay, terasa lagi empotannya. Blon pernah aku
ngrasain mem3k abege senikmat mem3k kamu Ay". "Ayu juga nikmat banget
om, baru skali meme3k Ayu kemasukan kont0l segede en sepanjang kont0l
om, bisa ketagihan ni Ayu ma kont0l om, om kudu tanggung jawab lo". "Gak
masalah, aku si siap kalo kamu mau ngrasain kontolku tiap malem juga,
kamu mo tinggal disini juga boleh kok", katanya. Terasa hentakan di
memekku. Dia menekan kontolnya sedalam mungkin ke memekku, sambil
badannya terhentak-hentak. Terasa makalin lama denyutan memekku makin
cepat dah akhirnya, "ooom, Ayu nyampe om, ngecretin peju om dooong..."
Aku kembali mencapai klimaxku, tapi dia masi tetep tegar aja. "Nikmad
banget om, om kuat banget maennya, blon mo ngecret om". "Blon say, makin
lama makin nikmad rasanya ngentotin mem3k kamu". "Om, Ayu lemes om, dah
nyampe 2 kali om blon mo ngecret juga, bole istirahat bentar gak om".
"Tapi kamu nyepongin kontolku ya". "Ya deh", kataku terpaksa, mo
istirahat kok malah disuru nyepongin kontolnya, sama aja boong kan.
Cerita Dewasa - Dia
mencabut kont0l gedenya dari memekku, basah berlumuran lendir kenikmatan
dari memekku. Masi tegak dan keras sekali, menunjuk ke arahku.
digoyang-goyangkan kontolnya ke arah mukaku, terasa pipiku seperti
dipukul palu. Dengan senyum kupegang kontolnya dan… Wuuiihh tanganku tak
cukup melingkari bulat kontolnya dan panjangnya kuperkirakan sekitar 22
cm, dia tidak menyia-nyiakan waktu dengan mendesakkan kontolnya ke
mulutku. Mulutku yang kecil tidak muat mengulum semuanya hingga masih
banyak yang tersisa di luar. Aku dengan menganga penuh kususahan agar
kontolnya masuk dalam rongga mulutku, tetapi masih tidak bisa. Akhirnya
aku jilati secara merata, dia mulai menggelinjang dan melenguh. Mulai
dari ujung kugerakkan masuk dan keluar dengan mulutku, dia semakin tidak
karuan juga geraknya. Dengan susah payah kuemut kont0l besarnya,
semakin cepat dan semakin cepat. Kurasakan ada cairan manis keluar
sedikit di mulutku. Kuhisap semakin kuat , dia pun semakin keras
erangannya. Dia mulai bekerja lagi mengelus memekku yang mulai mengering
sehingga basah kembali. Mulutku masih penuh kontolnya dengan gerakan
keluar masuk. Akhirnya dia melepaskan kontolnya dari mulutku, "Terusin
lagi yuk Ay". Aku merebahkan badanku terlentang.
Paha kubuka mempertunjukan bibir memekku yang juga telah membuka,
merekah sehingga bagian dalam dari memekku terlihat jelas. Merah, basah
dan berdenyut.
Dia mendekat dan berlutut di
selangkanganku. Lalu tangan kirinya merekahkan bibir memekku, sedangkan
tangan kanannya mengarahkan kontolnya agar arahnya tepat. Dengan lembut
dia menyelipkan kontolnya ke dalam memekku yang sudah kembali basah. Dia
berhenti sejenak ketika kepala kontolnya masuk 1/4. Dia memejamkan
matanya menahan nikmatnya perasaan saat itu. "Uughh" ujarnya. "Kayanya
lebi nikmat deh empotan mem3k kamu katimbang tadi". Terasa luar biasa
ketika kepala kontolnya menggesek memekku. Aku mengira batang kontolnya
akan dimasukkan seluruhnya seperti tadi, makanya begitu palkonnya
menyelip di antara bibir memekku aku membuka kedua pahaku lebar-lebar.
Tapi ternyata dia malah menghentikan gerakannya.
"masukin dong om.." rengekku
ketika mengetahui dia menahan gerakannya. "0Jangan berhenti om.. masukin
semuanya, "aku merengek lagi karena dia masih menikmati 1/4 ujung
kontolnya yang sedang diremas-remas oleh otot memekku. dia lalu menekan
kontolnya lebih dalam perlahan-lahan sampai akhirnya semuanya masuk.
"Ouugghh..!" dia melenguh ketika pangkal kontolnya menyentuh bibir
memekku. Terasa seluruh kontolnyanya digenggam erat oleh memekku.
"Ahhkkk..! Tekan om, tekan yang keras..!" rengekku sambil menggigit
bibir. "Kayak gini bukan?" lalu dia menghentakkan pantatnya ke depan,
sehingga mulut memekku terdorong dengan keras. "Aaahhkkk..! Lagi om..!"
rintihku merasakan nikmat. Dia lalu menarik kontolnya, memekku terlihat
monyong. Setelah tertarik setengah didorongnya lagi pantatnya seperti
tadi. "Aaahkkkk..!" bersamaan kami berteriak. Dia lalu memaju-mundurkan
pantatnya. Dia menarik sampai sekitar 50 persen panjangnya, lalu menekan
lagi hingga masuk semuanya. Dia terus melakukan itu. Sementara itu aku
tetap merancau tidak karuan. Sedangkan dia lebih banyak diam. "Aahhkk..
om.. enaak.. hiks.. ooohh.."Yaahh.. tusuk yang keras.. hmm.. Oughh..
yaa.. terus om.." "Sshhh.. ssshhh.. oughh.. enak om, terus.. tarik
dorong yang keras om.." "Oougghh.. oh.." aku terus menjerit-jerit.
Memekku menjepit keras kontolnya. "Ough.. terus om..!" aku
menggelepar-gelepar sambil menggeleng-gelengkan kepala. Memekku semakin
basah, dan meremas-remas batang kontolnya.
Cerita Dewasa - "hh..
huu.." terdengar suaraku seperti merintih, menahan nikmatnya sodokan
kontolnya. Aku makin membuka kakiku. Kutarik kakiku ke atas, sehingga
lututku menyentuh dadanya. Hal ini membuat dia makin leluasa memasukkan
kontolnya. "Om.. bentar lagi Ayu mau dapat.!" teriakku ketika merasakan
orgasmenya akan datang, rongga memekku menjadi lebih berdenyut, seperti
menggigit lembut kontolnya. Aku menaikkan pantatku agar kontolnya makin
dalam mengisi memekku. "Ouughhh" om.. hiks.. hu.." aku kembali merintih
kenikmatan. Kedua tanganku meremas-remas pundaknya. Sesaat sebelum aku
mencapai orgasme, dia tiba-tiba merenggut pantatku, mencengkeramnya.
Dihentak-hentakkan pantatnya ke bawah lebih cepat. Hal ini membuat
gesekan antara kontolnya dan memekku makin
cepat. Dia terus melakukannya hingga pada hentakan terakhir ditekannya
pantat lama sekali ke bawah. Aku merasakan kontolnya semakin besar,
memekku terasa semakin penuh, dan crot...crot...crot, "Ooouughh.."
lenguhnya. Kerasa banget semburan peju anget nembak ujung memekku.
semburannya kencang sekali dan berkali-kali. Kira-kira tujuh atau
delapan tembakan, badannya mengejang, dan lalu lemas, lunglai, jatuh ke
depan, menindihku. Dia lalu mencium bibirku. "Terima kasih Ay.." Aku
mencium balik. Aku pun dilanda kenikmatan orgasme yang lebih hebat dari
tadi, luar biasa rasanya. Kami berpagutan beberapa saat. Tubuh kami
berkeringat, basah sekali. Setelah agak lama dia menjauhkan bibirnya dan
mencabut kontolnya, Terdengar bunyi, "Plop..!" ketika kedua alat
kenikmatan itu dipisahkan.
0 comments:
Post a Comment