Kelly Rampling, Stephen Davis dan putranya Horrison.
Umumnya, pasangan
suami istri melakukan hubungan intim dalam kondisi sadar. Demi
menciptakan gairah seksual, mereka melakukan
foreplay. Namun, bagaimana dengan pasangan yang sama-sama mengalami
seksomnia. Seksomnia
adalah suatu kondisi yang memungkinkan seseorang melakukan aktivitas
seksual sembari tidur. Meski melakukannya dengan mata terbuka, penderita
tak akan ingat apa pun ketika bangun.
Kelly Rampling dan
Stephen Davis adalah salah satu pasangan yang menderita seksomnia.
Kelainannya ini telah mereka jalani selama lima tahun. Bahkan, pasangan
ini pun telah dikaruniai seorang anak lelaki berusia dua tahun,
Harrison.
Pasangan yang berasal dari Prston, Lancs ini mengakui,
bahwa kondisinya ini amat memengaruhi hubungan mereka. Mereka yang
mengalami seksomnia cenderung melakukan hubungan seksual dengan mata
terbuka, namun tak sadarkan diri.
"Tidak ada ciuman,
foreplay, belaian, atau sesuatu yang membuat saya terangsang," kata Kelly seperti dikutip dalam
The Sun. Seksomnia
yang dialami Stephen, bermula saat usia tiga bulan pernikahannya. Saat
itu, yang disadari Kelly, suaminya melakukan hubungan seksual, setiap
pukul tiga dini hari, empat atau lima kali dalam sepekan. Hingga suatu
malam saat sedang bercinta, wanita berusia 27 tahun ini mencoba
menyadarkan suaminya.
"Ia melakukannya dengan mata terbuka
berbinar, dan ia sama sekali tidak memberikan respons. Saya merasa
seperti sedang melakukan hubungan seksual bersama zombie," katanya
seakan kesal.
Di samping itu, rasa malu dan kecewa kerap
menyelimuti Stephen. "Saya merasa sangat serakah." Tak hanya itu,
Stephen juga mengakui kalau dirinya tidak pernah melakukan hal ini
sebelumnya.
Hidup satu atap, tampaknya membuat Stephen menjadi
pria peka. Jika paginya disambut wajah tak menyenangkan dari sang istri,
artinya semalam ia telah melakukan hubungan seksual saat tidur.
"Saya berusaha mengingat kejadian semalam, tapi semakin saya mengingatnya, pikiran saya justru semakin
blank," jelasnya.
Berbeda
dengan Kelly, ternyata ia juga mengalami seksomnia. Suatu malam, ia
tersadar sudah berada di atas suaminya. Kaget dan merasa tak percaya,
kemudian ia lompat dari atas tubuh suaminya.
Peneliti dari
Kanada menemukan 1 dari 12 orang mengaku terlibat atau memulai aktivitas
seksual saat tidur. Pengobatan terbaiknya adalah mendapatkan saran dari
ahli kedokteran.
Sama seperti gangguan tidur pada umumnya,
seksomnia juga disertai gejala-gejala seperti gelisah, insomnia, maupun
depresi. Penyebabnya bisa karena konsumsi alkohol, menggunakan
obat-obatan terlarang, insomnia, dan kafein.
Kondisi ini lebih
sering dialami oleh laki-laki, yakni 11 persen laki-laki, sedangkan pada
wanita hanya 4 persen. Secara keseluruhan, gangguan seksomnia dialami
oleh 7,6 persen pasien.