Kelelahan, tak percaya diri, dan sakit adalah alasan-alasan terumum perempuan hindari seks.
Riset terbaru menunjukkan,banyak pasangan suami istri kini lebih mementingkan tidur ketimbang harus berhubungan seks.
Temuan para ahli dari Amerika Serikat ini menegaskan bahwa kehidupan
setelah pernikahan dan hubungan seks antarpasangan rupanya tidak
sederhana.
Studi terbaru dari National Sleep Foundation menemukan, satu dari empat
orang Amerika yang telah menikah mengaku kurang tidur.Mereka mengaku
terlalu lelah untuk melakukan hubungan seks dengan pasangannya.
Tidak mengherankan mengapa tidur mengalahkan seks. Sebab, setelah
menikah, kewajiban kerja, kebutuhan keluarga, dan interaksi sosial
menyita banyak tenaga untuk diutamakan.
Belum lagi masalah tekanan keuangan, kesehatan, dan kesejahteraan
hubungan, menempatkan aktivitas seks menjadi daftar paling bawah.
Bahkan, ketika akhirnya telah berada di ranjang, banyak dari pasangan
lebih senang memegang gadget ketimbang tangan suami atau istrinya.
"Banyak dari kita menjadi multitasking sepanjang hari dalam waktu yang
lama. Hal ini dapat memperkaya kemampuan diri, tetapi juga mengorbankan
kehidupan seks," kata Amy Levine, pengamat seks dan pendiri Ignite Your Pleasure.
Dalam beberapa kasus, kelelahan bukanlah satu-satunya alasan
mengesampingkan seks. Ada pula orang dengan kondisi kesehatan dengan
diagnosis menderita sindrom kelelahan kronis menjadi penyebabnya. Faktor lainnya yakni gaya hidup yang terlalu sibuk, kebosanan, dan hasrat seksual rendah.
Menurut sebuah studi tahun 2008 yang diterbitkan dalam Archives of
Internal Medicine, sepertiga dari responden menemukan hasrat seksual
mereka cukup rendah. Libido yang rendah baik pada pria dan wanita banyak
pemicunya, seperti stres, rasa cemas, dan khawatir. Mereka yang
memiliki libido rendah merasa terlalu lelah untuk berhubungan seks. Para
ahli percaya, libido yang rendah ini menimbulkan masalah bagi pasangan.
"Banyak wanita merasa puas dan menikmati setelah hubungan seks
berlangsung. Tetapi, mereka terlalu lelah dan stres untuk merasakan
hasrat seksual," jelas Laurie Mintz, profesor psikologi dari Universitas
Florida dan penulis A Tired Woman's Guide to Passionate Sex.
Dalam bukunya, Laurie memberi saran bagaimana pasangan dapat kembali
meningkatkan gairah seksual, kepuasan, dan fungsi seksual berjalan
semestinya. Pasangan suami istri disarankan untuk tidur teratur dan
mencurahkan lebih banyak waktu saat bangun pagi untuk pasangan.
Menurut Laurie, kadang pasangan perlu berpikir lain dari biasanya. Jika
mereka terbiasa berhubungan seks di malam hari, kebiasaan itu bisa
diubah. Seks kilat di pagi hari akan terasa lebih intim dan
menggairahkan. Apabila pasangan telah memiliki anak, sesekali titipkan
mereka ke pengasuh atau orang tua.
Kemudian, atur waktu kencan khusus berdua. "Pertemuan yang dijadwalkan
dapat membantu membangun kembali hubungan dan meredakan ketegangan dalam
hubungan Anda," ujarnya.
0 comments:
Post a Comment