"Butuh waktu sekitar 20 tahun untuk penelitian ini, dan hasilnya sangat menggembirakan" ujat Pierre Despres, seorang peneliti pada Huffington Post.
Desprezm seorang ahli biologi molekuler, menghabiskan waktu tahunan untuk mempelajari gen penyebaran kanker. Sedangkan, Sean McAllister mempelajari efek Cannabidiol, atau CBD, senyawa kimia yang berada dalam ganja. Akhirnya, pasangan ini pun mencoba memadukan dua penelitian yang telah mereka lakukan. Menggabungkan CBD dengan sel kanker dalam sebuah cawan petri.
"Kami menemukan Cannabidiol memiliki sifat dasar 'mematikan', dan ini terjadi pada sel kanker," sambungnya.
Meski telah berhasil pada hewan uji laboratorium. Penelitian ini belum dapat diterapkan pada manusia. Para ahli masih menunggu izin untuk uji klinik pada manusia.
0 comments:
Post a Comment