Wednesday, December 12, 2012

Puisi Di Batas Langitmu

Aku menuai bulir padi, dari segenggam..
relung waktu, yang kokoh di buritan seribu “petir”.
Akupun hanya punya naungan, pada lalu lalang,
Fatamorgana berenda “semu”
Lantas, hanyalah “pucuk daun palma”
Yang mencoba menyingkap pekat malam.
Aku bawa bingkai hati
Untuk menerjang semua yang tergambar di langit
“jangan” mencibirkan goresan takdirku
Akan aku bawa ke dongeng anak anak,
Yang berseloroh tentang sebah guratan
Aku di batas langitmu,
Lantas hanya “mampu ku lihat” engkau…
Yang terselip di tirai tipis berbenang emas.
Dengan cara apa sebuah “lakon hidup”
Dapat aku tempuh, menelisik asa dari apa yang
aku tak tahu, di batas langitmu.
Sudah tiada lagi pagar bambum tempat sejuk
Untuk aku dan kau, bertanam semai
Jarum waktu hanya mengerling wajahnya
Sepi …..

0 comments: