10
Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah - Hari ini kemungkinan
besar adalah hari terakhir bulan Dzulqa'dah 1432 H. Esuk hari, Jum'at
(28/10) diprediksi oleh NU dan Muhammadiyah sebagai tanggal 1 Dzulhijjah
1432 H, yang berarti 10 Dzulhijjah 1432 H jatuh pada tanggal 6 Nopember
2011. Untuk memastikan, nanti malam Kementerian Agama akan menggelar
sidang itsbat guna menetapkan tanggal 1 Dzulhijjah 1432 H tersebut.
Dzulhijjah merupakan salah satu
bulan istimewa dalam Islam. Terutama, pada sepuluh hari pertama dari
bulan Dzulhijjah itu. Setidaknya, ada 10 Keutamaan Sepuluh Hari Pertama
Bulan Dzulhijjah sebagai berikut :
1. Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah merupakan waktu yang mulia dan barakah
Keutamaan
pertama dari 10 Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah adalah,
bahwa waktu itu adalah waktu yang mulia dan barakah.
Bukti kemuliaan ini adalah sumpah Allah Ta’ala dalam Al-Qur’an al-Karim.
وَالْفَجْرِ وَلَيَالٍ عَشْرٍ
Demi fajar, dan malam yang sepuluh (QS. Al-Fajr: 1-2)
“Wa layaalin ‘asr (dan malam
yang sepuluh)," kata Imam al-Thabari dalam tafsirnya,"adalah adalah
malam-malam sepuluh Dzulhijjah berdasarkan kesepakatan hujjah dari ahli
tafsir.”
Ibnu Katsir juga menjelaskan hal
yang sama dalam tafsir Qur'anil adhim. “Dan malam-malam yang sepuluh,"
tulisnya, "adalah sepuluh (hari pertama) Dzulhijjah sebagaimana yang
disebutkan oleh Ibnu Abbas, Ibnu Zubair, Mujahid, dan lebih dari satu
ulama salaf dan khalaf.”
2. Amal pada Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah paling dicintai Allah
Keutamaan
kedua dari 10 Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah adalah,
bahwa amal di waktu itu paling dicintai Allah Ta'ala.
مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ
الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ يَعْنِي
أَيَّامَ الْعَشْرِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلَا الْجِهَادُ فِي
سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ إِلَّا رَجُلٌ
خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ
“Tidak ada satu amal shaleh yang
lebih dicintai oleh Allah melebihi amal shaleh yang dilakukan pada
hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah).” Para sahabat
bertanya: “Tidak pula jihad di jalan Allah?” Nabi shallallaahu ‘alaihi
wasallam menjawab: “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang
berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali
satupun." (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah).
3. Haji dilakukan dalam waktu itu
Keutamaan
ketiga dari 10 Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah adalah,
bahwa di waktu itulah disyariatkan Ibadah haji yang merupakan rukun
Islam kelima.
4. Di dalamnya ada hari Arafah
Keutamaan
keempat dari 10 Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah adalah,
pada waktu itu ada hari Arafah, yaitu jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah.
Pada hari itu jama'ah haji diwajibkan melakukan wukuf yang merupakan
puncak ibadah haji. Sedangkan bagi umat Islam yang tidak sedang
menjalankan ibadah haji disunnah melakukan puasa arafah yang
keutamaannya dapat menghapus dosa selama dua tahun.
سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ
Rasulullah SAW pernah ditanya
tentang puasa hari Arafah, beliau menjawab, “Puasa itu menghapus dosa
satu tahun yang lalu dan satu tahun berikutnya.” (HR. Muslim)
5. Pahala Amal di Hari-hari itu dilipatgandakan
Keutamaan
kelima dari 10 Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah adalah,
amal-amal pada hari itu dilipatgandakan pahalanya, baik amal di siang
hari maupun amal di malam hari.
مَا مِنْ أَيَّامٍ أَحَبُّ إِلَى
اللَّهِ أَنْ يُتَعَبَّدَ لَهُ فِيهَا مِنْ عَشْرِ ذِى الْحِجَّةِ يَعْدِلُ
صِيَامُ كُلِّ يَوْمٍ مِنْهَا بِصِيَامِ سَنَةٍ وَقِيَامُ كُلِّ لَيْلَةٍ
مِنْهَا بِقِيَامِ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Tidak ada hari-hari yang lebih
disukai Allah untuk digunakan beribadah sebagaimana halnya hari-hari
sepuluh Dzulhijjah. Berpuasa pada siang harinya sama dengan berpuasa
selama satu tahun dan shalat pada malam harinya sama nilainya dengan
mengerjakan shalat pada malam lailatul qadar. (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah,
dan Baihaqi)
Tentu saja, ada pengecualian untuk puasa pada tanggal 10 Dzulhijjah karena pada hari itu diharamkan berpuasa.
6. Keistimewaan membaca tahlil, takbir dan tahmid
Keutamaan
keenam dari 10 Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah adalah,
istimewanya waktu itu untuk membaca tahlil, takbir dan tahmid sehingga
Rasulullah SAW memerintahkan umatnya untuk memperbanyaknya.
مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمَ
عِنْدَ اللَّهِ وَلاَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنَ الْعَمَلِ فِيهِنَّ مِنْ
هَذِهِ الأَيَّامِ الْعَشْرِ فَأَكْثِرُوا فِيهِنَّ مِنَ التَّهْلِيلِ
وَالتَّكْبِيرِ وَالتَّحْمِيدِ
Tidak ada hari-ahri yang
dianggap lebih agung oleh Allah SWT dan lebih disukai untuk digunakan
sebagai tempat beramal sebagaimana hari pertama hingga kesepuluh
Dzulhijjah ini. Karenanya, perbanyaklah pada hari-hari itu bacaan
tahlil, takbir, dan tahmid. (HR. Ahmad)
7. Di dalamnya ada Idul Adha
Keutamaan
ketujuh dari 10 Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah adalah,
pada akhir waktu itu yaitu tanggal 10 Dzulhijjah adalah Hari raya Idul
Adha yang merupakan hari yang sangat istimewa bagi umat Islam.
8. Di dalamnya disyariatkan ibadah udhiyah (berkurban)
Keutamaan
kedelapan dari 10 Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah
adalah, disyariatkannya ibadah udhiyah. Yaitu menyembelih kurban -baik
unta, sapi atau kambing- yang dimulai pada tanggal 10 Dzulhijjah itu.
9. Disyariatkannya Takbir Muthlaq
Keutamaan
kesembilan dari 10 Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah
adalah disyariatkannya takbir muthlaq (setiap saat) dan muqayyad
(setelah shalat fardhu). Kesempatan bertakbir ini jauh lebih panjang
daripada Idul Fitri.
Ibnu Taimiyah dalam majmu'
Fatawa menjelaskan, "Hendaklah takbir dilakukan mulai dari waktu fajar
hari Arafah sampai akhir hari Tasyriq ( tanggal 11,12,13 Dzulhijjah),
dilakukan setiap selesai mengerjakan shalat, dan disyariatkan bagi
setiap orang untuk mengeraskan suara dalam bertakbir ketika keluar untuk
shalat Id. Ini merupakan kesepakatan para imam yang empat".
10. Berkumpulnya Induk-induk Ibadah
Keutamaan
kesepuluh dari 10 Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah
adalah berkumpulnya induk-induk ibadah pada waktu itu. Sebab inilah yang
menjadikan 10 hari pertama bulan Dzhulhijjah begitu istimewa.
Imam Ibnu Hajar al-Asqalani
berkata, “Tampaknya sebab yang menjadikan istimewanya sepuluh hari
(pertama) Dzulhijjah adalah karena padanya terkumpul ibadah-ibadah induk
(besar), yaitu: shalat, puasa, sedekah dan haji, yang (semua) ini tidak
terdapat pada hari-hari yang lain.”