Thursday, October 25, 2012

Mitologi Yunani/Kisah Hukuman Kallisto


Artemis berburu bersama Kallisto

Kallisto adalah putri Likaon, raja awal Arkadia. Seorang penulis mengklaim bahwa dia adalah putri Nikteus, atau Keteus, namun biasanya Likaon yang disebutkan sebagai ayahnya.
Kallisto adalah sahabat Artemis, dan ia ingin terus menjadi perawan seperti sang dewi. Ketika itu, Kallisto adalah sahabat dan pemburu kesukaan Artemis.
Akan tetapi, Zeus jatuh cinta Kallisto. Meskipun ia ingin tetap menjadi perawan, Kallisto tak berdaya ketika akhirnya ia diperkosa oleh Zeus. Kallisto tidak mampu melawan sang dewa. Biasanya disebutkan bahwa Zeus menyamar sebagai dewi Artemis (atau terkadang dalam wujud Apollo, saudara Artemis), dengan tujuan menyembunyikan tindakan pemerkosaan itu dari pasangannya yang cemburuan, Hera. Akibat disetubuhi oleh Zeus, Kallisto pun hamil.
Ada banyak versi mengenai apa yang terjadi setelah memperkosa Kallisto. Penulis Romawi bernama Ovidius memberikan kisah yang paling lengkap dan koheren.
Kallisto kebingungan setelah diperkosa oleh Zeus. Pada awalnya dia berusaha menghindari dewi Artemis dan para pengikutnya. Akhirnya dia memutuskan untuk kembali bergabung dengan Artemis, dan ia berhasil menyembunyikan keadaannya selama hampir sembilan bulan.
Suatu hari ketika sedang berburu, Artemis memutuskan untuk mandi sungai. Dia mengundang semua pengikutnya untuk bersama-sama mandi di sana. Kallisto awalnya segan namun terpaksa membuka pakaiannya sehingga terungkaplah bahwa ia sedang hamil. Artemis begitu marah dan langsung memerintahkan Kallisto pergi, Kallisto pergi meninggalkan rombongan Artemis dan di tengah hutan dia melahirkan seorang putra bernama Arkas.

Zeus, dalam wujud Artemis, bercinta dengan Kallisto
 
 
Artemis mengusir Kallisto
 
Hera mengetahui bahwa Kallisto memperleh anak dari Zeus. Hera pun memutuskan untuk menghukum sang pemburu malang itu dengan mengubahnya menjadi seekor beruang.
Lima belas tahun kemudian, Arkas telah tumbuh menjadi seorang pemburu hebat seperti ibunya. Arkas berburu di hutan bersama para sahabatnya ketika tiba-tiba ia bertemu seekor beruang, yang sebenarnya adalah ibunya Kallisto. Kallisto langsung mengenali putranya, namun Arkas tidak mengenali ibunya yang berwujud beruang. Pada awalnya, Arkas ketakutan oleh beruang itu, sekaligus merasa heran terhadap tingkah lakunua. Ketika Kallisto mendekati putranya dengan tujuan memeluknya, Arkas mengira sang beruang hendak menyerangnya. Arkas pun menyerangnya dengan tombak. Ketika sadar bahwa putranya tak mengenalinya, Kallisto pun melarikan diri.

Arkas dan kawan-kawannya dengan cepat mengejar beruang itu. Arkas berhasi menjebak sang beruang lalu melemparnya dengan lembing. Kallisto mungkin sudah mati seandainya Zeus tak muncul. Zeus membelokkan arah lembing mematikan itu. Sang dewa lalu mengirim angin puyuh yang membawa ibu dan anak itu ke langit, di sana Zeus menempatkan mereka sebagai rasi bintang "Beruang Besar" (Arktos dalam bahasa Yunani; nama modernnya adalah Ursa Mayor) serta rasi bintang "Penjaga Beruang" (Arktophylax dalam bahasa Yunani; nama modernnya adalah Bootes (Kusir Georbak)).

Tindakan Zeus membuat Hera marah, karena suaminya telah memberikan selingkuhannya beserta keturunanya kehormatan yang besar. Hera lalu mendatangi Titan Okeanos dan Tethis, orang tua angkatnya, dan meminta supaya rasi bintang itu tidak pernah bermandikan air Okeanos. Okeanos mengabulkan permintaan Hera sehingga kini rasi bintang Beruang Besar tidak pernah terbenam bersama bintang-bintang lainnya.

Menurut Hesiodos dalam Astronomi, Artemis mengetahui bahwa Kallisto hamil ketika mereka mandi bersama, hampir sama seperti yang diceritakan oleh Ovidius. Dalam veris ini, adalah Artemis yang mengubah Kallisto menjadi beruang, ketika dia melihat sang pemburu itu sedang hamil. Kallisto melahirkan Arkas dalam wujud beruang. Seorang gemballa kambing menemukan bayi itu, dan menyerahkan Arkas kepada Likaon, ayah Kallisto. Seperti dalam versi Ovidius, Arkas di kemduian hari mengejar seekor beruang, yang sebenarnya adalah ibunya. Sebelum dia dapat membunuh sang beruang, Zeus menyelamatkan Kallisto dan menempatkannya di angkasa sebagai rasi bintang.
Sementara itu menururt Apollodoros, adalah Zeus yang mengubah Kallisto menjadi beruang, dengan tujuan menyembunyikan perselingkuhannya dari istrinya Hera. Namun Hera tetap mengetahuinya dan membujuk Artemis memaha mati Kallisto, atau Artemis sendiri yang memang kemudian membunuh Kallisto, karena perempuan malang itu gagal menjaga keperawanannya. Kallisto terbunuh, tidak lama setelah melahirkan seroang putra. Nimfa Maia kemudian memberi nama bayi itu Arkas. Maia sendiri adlah anak Titan Atlas dan ibu dewa pembawa pesan, Herhems. Zeus lalu menaruh Kallisto di angkasa sebagai rasi bintang Beruang Besar.

Sementara itu bagi Arkas, nasibnya berbeda. Kakeknya Likaon ingin menguji kehebatan Zeus, ketika sang dewa mengunjungi rumah sang raja di Likaion. Likaon membunuh Arkas dan menyajikan dagingnya kepada Zeus, yang langsung mengetahui bahwa itu adalah daging manusia. Zeus murka dan mengubah Likaon menjadi seekor serigala. Zeus menempatkan Arkas di angkasa di dekat ibunya (Beruang Besar) sebagai rasi bintang Penjaga Beruang (Boötes). Sementara itu menurut Apollodoros, Arkas menjadi raja Arkadia, sebuah daerah yang dinamai dari namanya. Dia menikahi Leaneira, putri Amiklas, serta memiliki dua orang putra, yaitu Elatos dan Afeidas.

Versi kisah ini berdasarkan Ovidius agak sedikit berbeda mengenai nasib Likaon. Disebutkan bahwa bukan Arkas yang dibunuh, melainkan seorang sandera tanpa nama yang ditahan Likaon (dalam versi Apollodoros, lima puluh putra Likaon bersama-sama membunuh seorang anak tak dikenal). Ketika sang raja menghidankan daging manusia itu kepada Zeus, sang dewa menghantamkan petirnya dan menghancurkan kediaman Likaon (serta membunuh semua putra Likaon kecuali putra bungsunya yang bernama Niktimos dalam versi Apollodoros). Likaon melarikan diri ke hutan terdekat, di sana Zeus mengubahnya menjadi serigala.

Dari beberapa sumber berbeda, disebutkan bahwa, akibat kejahatan Likaon itu, Zeus mengirim banjir besar untuk memusnahkan umat manusia.
Hyginus memberikan beberapa versi berbeda mengenai siapa yang mengubah Kallisto. Hyginus menuturkan rincian yang sama seperti Hesiodos dan Ovidius, mengenai bagaimana Artemis mengetahui kehamilan Kallisto ketika sedang mandi. Seperti telah disebutkan sebelumnya, Ovidius menuturkan bahwa Artemis hanya mengusir Kallisto, sedangkan Hesiodos menyebutkan bahwa Artemis mengubah Kallisto menjadi beruang.

Hyginus lalu mengklaim bahwa dia memiliki sumber lainnya yang menambahkan rincian lainnya terhadap versi Hesiodos. Ketika mereka sedang mandi, Artemis bertanya kepada Kallisto mengapa dia bisa hamil. Karena Kallisto diperkosa oleh Zeus, yang menyamar sebagai Artemis, maka ia pun menyalahkan sang dewi atas kehamlannya. Jawaban dan tuduhan Kallisto membuat Artemis murka, sehingga sang dewi mengubah Kallisto menjadi beruang. Zeus lalu menempatkan Kallisto dan putranya di langit sebagai rasi bintang.
Dalam versi lainnya lagi, Hyginus mengatakan bahwa Hera yang mengubah Kallisto menjadi beruang, dan Artemis secara tak sengaja membunuh Kallisto. Ketika sadar bahwa yang dia bunuh adalah Kallisto, Artemis menempatkannya di langit sebagai rasi bintang.

Dari semua versi di atas, unsur cerita yang sama adalah bahwa Kallisto dihamili oleh Zeus hingga ia melahirkan seorang putra bernama Arkas, dan juga bahwa ia diubah menjadi beruang dan kemudian menjadi rasi bintang. Sementara, yang mengubahnya menjadi beruang dan rasi bintang berbeda-beda menurut beberapa penulis.

Mitologi Yunani/Perburuan Babi Kalidon


Perburuan Babi Kalidon.

Setiap tahun Raja Oineus dari Kalidon selalu menggelar persembahan untuk para dewa di bukit suci. Suatu ketika, dia lupa memberikan persembahan untuk dewi Artemis. Artemis pun marah dan mengirimkan seekor babi hutan raksasa untuk merusak daerah Kalidonoia, menghancurkan pertanian, dan membunuh penduduk. Orang-orang bersembunyi di dalam benteng kota dan mulai kelaparan.
Oineus lalu mengirim berita bahwa dia mencari pemburu terbaik di Yunani. Dia menawarkan kulit dan taring babi itu sebagai hadiah.
Banyak orang yang datang dam berniat memburu babi itu, di anatranya adalah putra Oineus sendiri, Meleagros, dan seorang perempuan bernama Atalanta, yang dibesarkan oleh Artemis. Pada awalnya, para pria, dipicu oleh Kefeos dan Ankaios, menolak berburu bersama seorang perempuan. Tetapi Meleagros berhasil meyakinkan mereka untuk tetap ikut berburu. Perburuan pun dimulai, Atalanta adalah orang pertama yang berhasil melukai babi itu dengan panah dan Meleagros yang membunuh babi itu. Meleagros menang tetapi dia memberikan hadiahnya pada Atalanta. Putra-putra Thestios (paman-paman Meleagros) merasa bahwa perempuan tidak pantas menerima hadiah dalam kontes yang diikuti para pria. Mereka juga mengatakan bahwa jika Meleagros tak mau menerima hadiahnya maka merekalah yang berhak mendapatkannya. Mereka pun merampas hadiah itu dari Atalanta. Meleagros marah dan membunuh para pamannya. Dia lalu memberikan lagi kulit babi itu pada Atalanta.
Ibu Meleagros (saudari paman-paman yang telah dibunuh Meleagros) marah atas perbuatan anaknya. Dia lalu membakar kayu suci yang selama ini dijaganya. Para Moirai (dewi takdir) pernah menyatakan bahwa Meleagros akan terus hidup selama sebatang kayu suci tetap utuh. Ketika kayu itu terbakar habis, Meleagros pun mati. Setelah membuat anaknya mati, ibu Meleagros menjadi gila dan akhirnya bunuh diri.

Mitologi Yunani/Daidalos dan Ikaros


Daidalos memasangkan sayap pada Ikaros.

Daidalos adalah seorang perajin, seniman, dan penemu yang tinggal di kota Athena. Daidalos memiliki seorang keponakan bernama Talos. Di bawah bimbingan Daidalos dan ditambah bakat yang luar biasa, Talos punya kesempatan untuk menjadi lebih dari pamannya. Namun Daidalos takut bakat Talos itu akan menyaingi keahliannya. Akhirnya ketika Daidalos dan Talos sedang berada di Akropolis, Daidalos membunuh Talos dengan cara melemparnya dari Akropolis.
Akibat perbuatannya itu dia diusir dari Athena dan pindah ke Kreta, Di sana dia bekerja pada raja Minos. Suatu ketika Pasifae, istri Minos, jatuh cinta pada Banteng Kreta dan meminta bantuan Daidalos supaya membuatkannya sebuah replika banteng betina. Setelah jadi, Pasifae masuk ke dalam replika banteng itu dan bersetubuh dengan banteng Kreta. Hasil persetubuhan itu adalah Minotaur, makhluk buas setengah manusia setengah banteng.
Minos lalu menyuruh Daidalos membuat sebuah tempat untuk mengurung Minotaur dan Daidalos pun merancang labirin, sebuah tempat yang penuh jalan dan membingungkan. Setelah selesai, Minos mengurung Daidalos dan putranya Ikaros di menara yang tinggi untuk mencegah tersebarnya rahasia labirin.
Dadialos dan Ikaros tidak bisa kabur lewat laut karena semau kapal diawasi denagn ketat dan tak ada yang boleh berlayar tanpa izin. Karena Minos menguasai darat dan laut, maka Daidalos memutuskan untuk kabur lewat udara.
Daidalos kemudian berusaha membuat sayap dari bulu untuknya dan putranya. Bulu-bulu itu dia ikat dengan kuat, bulu berukuran besar diikat dengan benang sedangkan yang kecil disambungkan dengan lilin. Setelah selesai, mereka pun memakainya. Sebelum terbang, Daidalos memperingatkan Ikaros untuk tidak terbang terlalu rendah atau terlalu tinggi, dan mereka pun akhirnya terbang keluar dari menara.
Mereka terbang di atas lautan dan Ikaros menjadi terlalu senang sampai-sampai Ikaros terbang terlalu tinggi. Karena ulahnya itu, lilin pada sayapnya meleleh oleh panas matahari sehingga Ikaros akhirnya terjatuh ke laut. Untuk mengenang putranya, pulau di dekat tempat Ikaros jatuh dinamai pulau Ikaria oleh Daidalos.

Legenda Dewi Cinta

Dalam cerita legenda di beberapa Negara, ada dewa dan dewi yang dipuja karena dipercaya memiliki kekuatan dan kemampuan mewujudkan sesuatu. Salah satu yang paling dipuja adalah dewi cinta karena dewi ini konon katanya bisa menyatukan cinta pasangan manusia. Nah, berikut beberapa dewi cinta yang kehebatannya sudah melegenda.

Aphrodite. Dewi cinta dan kecantikan dari legenda Yunani kuno ini sering disebut-sebut sebagai dewi tercantik di negeri para dewa, Olympus. Dewi yang memiliki singgasana dari kulit kerang ini dikenal handal dalam membantu manusia menemukan cinta sejati. Salah satu yang sukses ditolongnya adalah Hippomenes, pangeran kota Onkhestos yang berusaha memenangkan kompetisi mempersebutkan cinta Atalanta, putri Raja Iasus. Aphrodite memberikan apel emas kepada Hippomenes agar dia bisa mengalahkan Atalanta dalam lomba lari.   

Hathor. Hathor adalah dewi cinta, kecantikan dan kesuburan dalam kepercayaan Mesir kuno. Dewi Hathor juga dianggap sebagai ibu dari para dewi Mesir. Karena itu dia sangat dipuja dan dihormati sebagai pelindung para ibu. Keseluruhan tubuh Hathor menunjukkan posisi penting yang dia lambangkan. Tanduk dan matahari di atas kepalanya menunjukan kalau dia adalah ibu dari para pemimpin (pharaoh). Sepasang tangan dan kakinya yang berbentuk tegap melambangkan pilar penopang dunia, seperti ibu yang menopang keluarga.

Freya. Dalam legenda Eropa kuno atau bangsa Viking, dewi Freya sangat dihormati sebagai lambang cinta dan kecantikan. Cewek-cewek Eropa kuno sering memohon kepada dewi yang wajahnya mempesona seperti peri ini agar mau memberikan sedikit kecantikannya kepada mereka. Tapi, yang bikin Freya sangat dipuja adalah karena dewi ini dipercaya mampu melindungi para prajurit Viking yang sedang berperang sehingga bisa kembali ke keluarga mereka. Makanya saat suaminya sedang berperang, para istri selalu berdoa ke kuil dewi Freya.  



Mitologi Yunani/5 Zaman Manusia

Dalam mitologi Yunani, perjalanan hidup manusia di bumi mengalami beberapa tahap. Kehidupan manusia diawali dengan Zaman Emas yang penuh kebahagiaan dan kemudian terus mengalami penurunan kualitas kehidupan pada zaman-zaman berikutnya sampai zaman terakhir, yaitu Zaman Besi.

Zaman Emas

Zaman Emas

Zaman Emas adalah periode pertama yang dialami oleh manusia, masa ini terjadi di bawah kekuasaan Kronos. Pada zaman ini semua manusia merasakan kebahagiaan dan kedamaian. Di dunia tidak ada penyakit, perang, kesedihan, atau penderitaan. Manusia hidup bersama para dewa dan tidak perlu bekerja keras karena makanan selalu tersedia belimpah. Hanya ada satu musim, yaitu musim semi. Manusia hidup dalam waktu yang lama tapi penampilan mereka selalu muda dan manusia mati dengan damai. Manusia yang mati akan berubah menjadi roh yang tetap tinggal di bumi dan ikut menjaga umat manusia. Pada masa ini Semua manusia baik dan tidak ada yang jahat. Ketika Zeus menggulingkan kekuasaan para Titan, Zaman Emas pun berakhir.

Zaman Perak

Zaman Perak

Setelah Zeus berkuasa, dia membuat manusia mengalami keadaan yang berbeda dari sebelumnya. Pada periode ini, Zeus membagi setahun menjadi empat musim. Penampilan dan kebijaksanaan manusia mengalami penurunan di banding masa sebelumnya. Manusia harus bertani dan beternak untuk makan, serta harus membuat rumah untuk tempat berlindung. Manusia menghabiskan waktu seratus tahun sebagai seorang bayi yang bergembira sedangkan masa dewasa yang pendek dilalui dalam penderitaan. Orang-orang tidak mau menyembah para dewa sehungga akhirnya Zeus menghancurkan umat manusia. Setelah mereka mati, mereka disebut sebagai "Roh Terhormat di Dunia Bawah."

Zaman Perunggu

Periode yang ketiga adalah Zaman Perunggu. Setelah memusnahkan umat manusia sebelumnya, Zeus menciptakan lagi umat manusia dari pohon abu (pohon untuk membuat tombak). Umat manusia pada zaman ini sangat kuat dan suka berperang. Mereka senang melakukan kekejaman. Mereka membuat alat-alat perang dan baju perang dari perunggu, bahkan rumah mereka pun dibuat dari perunggu. Ketika mereka mati, mereka pergi ke dunia bawah. Karena umat manusia sudah saling membunuh, Zeus memutuskan untuk memusnahkan lagi mereka, kali ini dengan banjir besar.

Zaman Pahlawan

Zeus menciptakan lagi umat manusia. Pada periode ini perilaku manusia agak lebih baik daripada masa sebelumnya. Banyak bermunculan manusia setengah dewa. Mereka adalah para pahlwan yang sangat berani dan melakukan banyak petualangan. Banyak pahlawan yang membunuh monster-monster dan menyelamatkn manusia lain. Banyak di antara para pahlawan itu yang mati dalam perang karena beberapa perang besar terjadi pada masa ini, misalnya adalah Perang Tujuh Pahlawan, dan Perang Troya. Setelah mati, roh para pahlawan pergi ke Elision, tempat yang berisi kebahagiaan yang dipimpin oleh Kronos.

Zaman Besi

Zaman Besi

Ini adalah periode yang terakhir. Masa ini adalah yang terburuk karena pada masa ini kebaikan kalah oleh kejahatan. Anak-anak tidak menghormati orang tuanya, saudara saling bunuh demi harta, orang-orang tak lagi punya rasa malu, banyak terjadi penipuan, pembunuhan, dan peperangan, serta berbagai perilaku rendah lainnya. Selain itu, rakyat banyak menderita di bawah kekejaman para penguasa yang serakah dan hanya peduli pada kekuasaannya. Karena dunia sudah dipenuhi oleh kejahatan, para dewa pun pergi meninggalkan dunia dan mengabaikan umat manusia. Periode ini berlangsung hingga saat ini dan suatu hari nanti Zeus pun akan menghancurkan umat manusia dari zaman ini.

Mitologi Yunani/Piramos dan Thisbe


Thisbe menusuk dirinya sendiri setelah mengetahui bahwa Piramos telah mati.

Piramos dan Thisbe adalah sepasang kekasih. Rumah mereka terletak bersebelahan tetapi keluarga mereka saling bermusuhan dan melarang mereka untuk menikah. Piramos dan Thisbe seringkali mengobrol melalui sebuah retakan pada dinding yang memisahkan mereka.
Suatu hari mereka saling berjanji untuk bertemu pada malam hari di makam raja Ninus. Thisbe tiba lebih dulu. Di sana dia melihat seekor singa yang baru saja membunuh mangsa sehingga mulutnya penuh darah. Thisbe ketakutan dan kabur sambil menjatuhkan jubahnya agar tidak dikejar. Singa itu lalu mengoyak-ngoyak jubah Thisbe. Ketika Piramos tiba, Piramos melihat jubah Thisbe yang telah robek oleh seekor singa yang berlumuran darah. Piramos mengira singa itu telah memakan Thisbe. Dalam duka citanya, Piramos kemudian menusuk dirinya dengan pedang sampai mati.
Thisbe kembali ke makam dan menemukan kekasihnya telah mati. Thisbe menangis lalu mengambil pedang Piramos dan menusuk tubuhnya dengan pedang itu.
Orang tua mereka membakar jenazah mereka dalam satu tumpukan kayu dan menyimpan abunya dan satu wadah.
Kisah Piramos dan Thisbe merupakan salah satu inspirasi bagi cerita Romeo dan Juliet karangan William Shakespeare.

Mitologi Yunani/Pigmalion dan Galateia


Pigmalion dan Galateia.

Pigmalion adalah seorang pematung muda dari Siprus. Dia belum juga menemukan wanita idamannya. Suatu hari, Pigmalion memulai membuat sebuah patung perempuan impiannya. Lama-kelamaan dia menjadi terobsesi pada patung buatannya hingga ketika selesai dia menyadari bahwa dia telah membuat sebuah patung perempuan yang sangat cantik dan sempurna. Pigmalion begitu menyukai patung itu, dia mendandaninya dan memberinya nama Galateia. Tetapi Pigmalion merasa sedih karena tidak juga menemukan perempuan yang seperti Galateia. Pigmalion akhirnya berdoa pada dewi Afrodit supaya dipertemukan dengan seorang wanita yang secantik Galateia dan Afrodit pun menjawab doa Pigmalion.
Suatu hari Pigmalion mencium bibir Galateia. Tiba-tiba dia merasa bibir Galateia perlahan-lahan menjadi lembut dan hangat. Berangsur-angsur, patung Galateia berubah menjadi manusia. Pigmalion sangat bahagia, dia menikahi Galateia dan memiliki seorang putri bernama Pafos.

Mitologi Yunani/Narkissos dan Ekho


Narkissos melihat bayangannya di air.

Ekho adalah nimfa dari Gunung Helikon. Dia sering mengalihkan perhatian Hera ketika Zeus sedang berselingkuh dengan para nimfa, akibatnya Hera menghukum Ekho sehingga Ekho hanya bisa mengulangi perkataan orang lain.
Seperti para nimfa yang lain, Ekho mencintai seorang pemuda bernama Narkissos. Narkissos adalah putra dewa sungai Kefissos dan nimfa Leiriope. Narkissos memiliki wajah yang sangat tampan. Tiresias sang peramal mengatakan kepada kedua orang tuanya bahwa anak mereka akan berumur panjang apabila tidak melihat dirinya sendiri.
Meskipun banyak yang mencintainya, tidak seorang pun yang dibalas cintanya oleh Narkissos, demikian pula Ekho sehingga Ekho patah hati dan menjadi sangat sedih dan kesepian. Ekho kemudian berdoa pada Nemesis sang dewi pembalasan agar menghukum keangkuhan Narkissos. Nemesis pun mendengar doa Ekho dan mengutuk Narkissos untuk jatuh cinta kepada bayangannya sendiri. Kutukan tersebut menjadi kenyataan ketika Narkissos pergi ke suatu mata air untuk minum dan dia melihat bayangan dirinya di kolam itu. Dia tak henti-hentinya mengagumi sosoknya yang terlihat dari pantulan air. Sampai matinya dia terus memandangi bayangan dirinya tersebut. Setelah mati, tubuh Narkissos diubah menjadi bunga narsis atau dafodil.

Mitologi Yunani/Orfeus dan Euridike


Orfeus menuntun Euridike keluar dari dunia bawah.
 
Orfeus memainkan lagu untuk Euridike.
 
Euridike dibawa kembali ke dunia bawah karena Orfeus menoleh ke belakang.
 
Orfeus dibunuh oleh para Mainad.

Orfeus adalah putra dewa musik Apollo. Orfeus sangat hebat dalam bernyanyi dan bermain musik, alat musik favoritnya adalah lira. Nyanyian dan musiknya sangat mempesona sampai-sampai bisa membuat binatang buas menjadi jinak, dan membuat bebatuan serta pohon-pohon bergerak.
Orfeus pernah berkelana ke Mesir. Di sana dia banyak belajar tentang para dewa dan ritus-ritus inisiasi mereka. Sepulangnya dari Mesir, Orfeus membawa serta banyak pengetahua mengenai upacara mistis, serta ritus orgiatis.
Orefus memiliki kekasih seorang nimfa bernama Euridike. Merek saling mencintai dan berniat menikah. Tetapi pada hari pernikahan mereka terjadi suatu tragedi. Seorang satir (setengah manusia setengah kambing) melihat Euridike dan bernafsu padanya. Satir itu mengejar Eurdike untuk memperkosanya dan Euridike pun berlari. Ketika sedang berlari, Euridike menginjak seekor ular berbisa. Ular tersebut menggigitnya dan Euridike pun meninggal.
Orfeus sangat berduka atas kematian istrinya. Dia lalu memainkan lagu yang sangat sedih sampai-sampai semua nimfa dan dewa terharu. Orfeus pun disarankan untuk pergi ke dunia bawah dan membawa kembali istrinya.
Sambil memainkan liranya, Orfeus berjalan ke dunia bawah, dunia orang-orang mati. Di sana, musik Orfeus mampu membuat para arwah diam dan mendengarkan. Bahkan orang-orang yang sedang mengalami siksaan abadi (seperti Sisifos dan Tantalos) sejenak melupakan penderitaan mereka begitu mendengar musik Orfeus. Dengan musiknya, Orfeus tidak perlu membayar Kharon untuk menyeberangkannya melewati sungai Stix. Kerberos juga membiarkan begitu saja Orfeus melewati gerbang dunia bawah.
Hades, bersama istrinya Persefone, mendengarkan alunan musik Orfeus dan sangat terpesona. Atas permainan musiknya yang sangat indah, Hades memberi Orfeus satu permintaan. Orfeus meminta supaya dia bisa membawa kmebali Euridike ke dunia atas. Hades mengabulkannaya dengan satu syarat: Orfeus harus berjalan di depan Euridike dan tidak boleh menengok ke belakang sebelum mereka berdua sampai di dunia atas. Orfeus dan Euridike kemudian berjalan pergi ke dunia atas.

Orfeus sangat gembira namun dia juga khawatir apakah Euridike masih ada di belakangnya. Begitu Orfeus tiba di permukaan bumi, dia langsung menoleh untuk melihat Euridike tetapi ternyata Euridike masih berada di pintu masuk dunia bawah dan belum mencapai dunia atas. Sesuai kesepakatan, Euridike pun menghilang kembali ke dunia bawah, kali ini untuk selamanya. Lagi-lagi Orfeus harus berduka.
Suatu hari beberapa Mainad (perempuan pengikut Dionisos) di Trakia merayunya tetapi Orfeus menolak mereka karena dia hanya setia pada Euridike. Marah karena ditolak, para perempuan itu melempari Orfeus dengan batu dan kayu. Tetapi musik Orfeus membuat batu dan kayu itu menolak melukai Orfeus. Para perempuan itu semakin marah dan akhirnya memotong-motong tubuh Orfeus. Mereka melempar kepala dan lira Orfeus ke sungai Hebrus. Sambil terbawa aliran sungai, Kepala dan lira Orfeus terus melantunkan lagu dan musik sedih. Para Muse (dewi musik) kemudian mengumpulkan semua potongan tubuh Orfeus dan menguburnya di Libethra, sementara Zeus menempatkan lira Orfeus di angkasa sebagai rasi bintang lyra. Setelah dikubur, arwah Orfeus pergi ke dunia bawah. Di sana, Orfeus bertemu lagi dengan Euridike. Kali ini tak ada yang bisa memisahkan mereka.

Mitologi Yunani/Keiks dan Alkione


Kapal Keiks tenggelam.
 
Keiks adalah raja Thessali. Dia menikah dan hidup bahagia dengan istrinya, Alkione.
Suatu ketika, Keiks mendapat kabar bahwa saudaranya, Daidalion, telah meninggal dunia. Keiks ingin tahu bagaimana Daidalion bisa meninggal. Keiks akhirnya memutuskan untuk menanyakan hal itu pada orakel di Delphi. Ada dua alternatif perjalanan menuju Delphi, yaitu melalui darat dan laut. Karena di darat banyak ancaman bandit, Keiks memutuskan untuk pergi ke Delphi lewat laut.
Alkione mendapat firasat buruk mengenai perjalanan suaminya, jadi dia mencoba menghalangi kepergian Keiks, kalaupun harus pergi, Alkione memaksa untuk ikut. Tetapi Keiks bersikukuh untuk tetap berangkat dan tidak mau membawa istrinya. Keiks berjanji untuk pulang dua bulan lagi. Alkione akhirnya mengalah dan dengan berat hati merelakan Keiks pergi.

Alkione berdoa pada Hera.

Tetapi malang bagi Keiks, dalam pelayarannya terjadi badai besar di laut. Badai tersebut menghancurkan kapal Keiks dan membunuh semua awal Kapal. Keiks terombang-ambing di tengah lautan dan kesulitan untuk berenang ke daratan. Dalam saat-saat terakhirnya, Keiks memikirkan istrinya sebelum akhirnya satu gelombang besar menghantam dan menenggelamkannya.
Sementara di Thessali, Alkione terus berdoa siang-malam pada Hera untuk kepulangan suaminya. Menjelang akhir bulan kedua, Hera mengirim dewi Iris utnuk menyampaikan tugas pada dewa Hipnos, sang dewa yang menguasai tidur. Iris membentangkan sayap pelanginya dan terbang menuju kediaman Hipnos. Iris memberitahu Hipnos bahwa Hera menyuruhnya memberitahukan kematian Keiks pada Alkione.
Hipnos lalu memanggil salah satu anaknya, Morfeus, sang dewa mimpi. Morfeus merupakan dewa mimpi yang punya kemampuan untuk mengubah wujudnya menjadi manusia. Semua orang dapat ditiru wujudnya oleh Morfeus. Hipnos menyuruh Morfeus masuk ke dalam mimpi Alkione dan memberitakan kematian Keiks.

Morfeus, sebagai Keiks, hadir dalam mimpi Alkione.

Morfeus menyamar sebagai Keiks dan hadir di mimpi Alkione. Morfeus lalu menceritakan nasib yang menimpa Keiks dan memberitahu bahwa Keiks sudah meninggal. Begitu terbangun, Aklione menangis dan sangat berduka atas kematian suaminya.
Keesokan paginya, Alkione pergi ke tepi pantai dan mengenang saat-saat terakhir Keiks bersamanya. Tiba-tiba dia melihat sesosok tubuh terbawa ombak ke tepi pantai. Ternyata itu adalah mayat Keiks. Alkione memeluk mayat Keiks dan dia tahu bahwa dia tak bisa hidup tanpa suaminya. Alkione lalu melompat ke laut, berniat bunuh diri. Seketika itu juga Alkione diubah oleh para dewa, yang kasihan padanya, menjadi seekor burung. Bukan hanya itu, para dewa juga menjadikan Keiks sebagai seekor burung. Akhirnya Alkione dan Keiks bisa bersama lagi sebagai sepasang burung.

Mitologi Yunani/Kefalos dan Prokris


Langsung ke: navigasi, cari
Kefalos secara tidak sengaja membunuh Prokris.
 
Kefalos adalah suami Prokris. Dia senang berburu. Terkadang ketika hari sedang panas, Kefalos akan berbaring telanjang di rerumputan dan menikmati angin sepoi-sepoi yang sejuk. Kefalos sering melontarkan kata-kata mesra pada angin sepoi-sepoi itu sehingga ketika ada orang yang lewat dan mendengarnya, orang tersebut menyangka Kefalos sedang merayu seorang perempuan. Orang itu pun memberitahukannya pada istri Kefalos, Prokris. Prokris cemburu dan berniat membuktikan sendiri dengan menyelidikinya.
Suatu hari, Kefalos seperti biasa pergi berburu dan diam-diam Prokris mengikutinya. Prokris bersembunyi di semak-semak dan mengawasi Kefalos. Kefalos pun seperti biasa berkata-kata mesra pada angin yang sejuk. Tiba-tiba Kefalos mendengar sesuatu di semak-semak. Kefalos mengira itu binatang dan melempar tombaknya ke situ. Tombaknya adalah tombak ajaib pemberian dewi Artemis sehingga tak pernah gagal mengenai sasarannya. Tombak itu tepat mengenai Prokris. Kefalos bergegas menuju semak-semak dan melihat Prokris tertusuk tombaknya dan berlumuran darah. Kefalos memeluk tubuh istrinya dan memohon padanya untuk tidak meninggalkannya. Tetapi Prokris sudah terluka sangat parah. Sebelum ajal menjemputnya, Prokris meminta pada Kefalos untuk tidak menikahi selingkuhannya itu. Kefalos menangis dan berkata bahwa itu hanyalah angin. Namun semua sudah terlambat, Prokris pun mati di pangkuan Kefalos.

Mitologi Yunani/Ifis dan Ianthe

Ifis dan Ianthe berdoa pada dewi Isis.

Di Kreta, ada seorang pria bernama Lidgos yang begitu mendambakan seorang anak lelaki. Ketika istrinya, Telethusa, hamil, Lidgus bersumpah bahwa jika istrinya melahirkan bayi perempuan maka dia akan membunuh bayi itu. Sumpah suaminya sangat membuat Telethusa gusar, tetapi dewi Io muncul dalam mimpi Telethusa dan memberitahu cara menyelamatkan bayi perempuannya.
Telethusa akhirnya melahirkan bayi perempuan, dia lalu menyuruh pembantunya memberitahu suaminya bahwa bayinya laki-laki. Lidgus sangat gembira dan menamainya Ifis. Ifis kemudian dibesarkan sebagai seorang lelaki, hanya ibu dan pembantunya yang tahu bahwa dia sebenarnya adalah seorang perempuan.
Ketika Ifis berusi tiga belas tahun, ayahnya hendak menikahkannya dengan Ianthe, seorang gadis cantik. Ifis dan Ianthe bertemu dan kedua perempuan itu saling jatuh cinta. Tetapi, menjelang hari pernikahannya, Ifis mulai khawatir, bagaimana mungkin dia bisa membina keluarga dengan seorang perempuan?
Sementara Telethusa sangat takut rahasianya terbongkar sehingga dia terus-menerus menunda pernikahan Ifis denagn berbagai alasan, misalnya, pura-pura membuat Ifis sakit. Tetapi pernikahan akhirnya tak bisa ditunda-tunda lagi. Telethusa dan Ifis sangat takut, mereka lalu berdoa pada dewi Isis. Sang dewi pun menjawab doa mereka. Pada hari pernikahan, Ketika Ifis berjalan menuju altar pernikahan, dewi Isis mengubahnya menjadi seorang pria. Maka Ifis dan Ianthe bisa menjadi suami-istri dan rahasia Telethusa tetap terjaga.

Mitologi Yunani/Hero dan Leandros


Langsung ke: navigasi, cari
Hero meratapi jenazah Leandros.

Seorang pemuda bernama Leandros dari kota Abidos di Misia (Asia minor) jatuh cinta pada seorang pendeta Afrodit bernama Hero, yang tinggal di seberang lautan.
Meskipun dipisahkan oleh jarak, Hero dan Leandros selalu bertemu secara rutin. Setiap malam Leandros berenang menyeberangi lautan dengan dipandu oleh cahaya lampu dari menara di kuil Afrodit yang dinyalakan oleh Hero. Mereka lalu bercinta semalaman. Saat fajar, Leandros berenang kembali ke rumahnya.
Di suatu malam di musim dingin, angin bertiup kencang dan air sangat dingin tetapi itu tidak menghalangi niat Leandros untuk berenang ke tempat Hero. Hero, seperti biasa menyalakan lampu di menara dan menunggu kekasihnya. Tetapi malam itu angin berhembus kencang dan memadamkan lampu di menara. Tanpa cahaya dari menara, Leandros mengalami kesulitan berenang dalam kegelapan. Akhirnya, karena cuaca yang buruk dan tak ada panduan, Leandros pun tenggelam.
Jasad Leandros terbawa ombak ke tepi pantai. Hero menemukannya dan sangat bersedih. Hero lalu naik ke menara dan menjatuhkan dirinya. Jasad Hero ditemukan terbaring di samping mayat Leandros.

Mitologi Yunani/Baukis dan Filemon


Zeus dan Hermes dijamu oleh Baukis dan Filemon.

Zeus dan Hermes mengunjungi kota Frigia dengan menyamar sebagai pengemis. Keduanya mendatangi tiap rumah dan meminta belas kasihan tetapi mereka malah diusir oleh tiap pemilik rumah.
Mereka lalu tiba di sebuah gubuk tua yang ditinggali oleh sepasang kakek-nenek, Baukis dan Filemon. Pasangan itu menjamu mereka dengan sangat ramah.
Baukis dan Filemon kemudian menyadari bahwa gelas anggur yang diminum oleh tamunya selalu penuh. Mereka tahu bahwa tamu mereka bukanlah manusia biasa. Zeus dan Hermes lalu menyuruh Baukis dan Filemon mengikuti mereka ke atas bukit. Di atas bukit, Baukis dan Filemon melihat kota di bawah mereka telah dihancurkan oleh banjir dan tanah longsor. Hanya satu rumah yang tak hancur, yaitu rumah Baukis dan Filemon.
Zeus dan Hermes membuka penyamaran mereka dan mengubah rumah Baukis dan Filemon menjadi sebuah kuil sedangkan Baukis dan Filemon diangkat sebagai pendetanya.
Zeus memberi pasangan itu satu permintaan. Baukis dan Filemon meminta supaya mereka selalu bersama sampai ajal memisahkan mereka. Zeus pun mengabulkan permintaan mereka.

Mitologi Yunani/Hermafroditos dan Salmakis

Salmakis berusaha mendekati Hermafroditos.
 
Hermafroditos adalah putra Hermes dengan Afrodit. Dia dibesarkan oleh para Naiad (Nimfa) dan tumbuh menjadi seorang pemuda yang sangat tampan. Ada seorang nimfa bernama Salmakis yang jatuh cinta padanya tetapi Hermafroditos selalu menolaknya. Suatu hari, Hermafroditos pergi ke mata air dekat Haliakrnassos di Karia. Di sana, tiba-tiba Salmakis muncul dan memeluk Hermafroditos dengan sangat erat. Hermafroditos berusaha melepaskan diri tapi tak bisa. Dalam keadaan seperti itu, Salmakis berdoa pada para dewa supaya mereka bersatu dan tak terpisahkan. Para dewa menjawab doa Salmakis dengan menjadikan tubuhnya menyatu dengn tubuh Hermafroditos. Seketika itu juga tubuh Hermafroditos menyatu dengan Salmakis sehingga Hermafroditos kini memiliki payudara dan juga dua kelamin.

Mitologi Yunani/Hades dan Persefone

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/c/c5/Paris_bordone_015.gif
Para dewa mengurung para raksasa di bawah Gunung Etna. Kadang-kadang para raksasa ini memberontak dan berusaha keluar dari kurungan mereka sehingga menyebabkan gunung meletus dan gempa bumi. Hades, dewa dunia bawah, khawatir ulah para raksasa itu akan menyebabkan dunia bawah rusak, sehingga menyebabkan adanya celah yang terbuka pada dunia atas. Oleh karena itu ia lalu menaiki kereta perangnya yang berwarna emas yang ditarik oleh sepasang kuda hitam legam yang abadi dan keluar dari dunia bawah untuk melakukan patroli. Ketika Hades sedang berpatroli tiba-tiba sudut matanya melihat suatu pemandangan yang indah, ia melihat Persefone yang sedang memetik bunga bersama kawan-kawannya para nimfa laut Okeanid di sebuah lembah yang bernama Lembah Nysa. Pada saat itulah Eros (Cupid), dewa asmara, memanah Hades dan membuatnya jatuh cinta pada Persefone yang sedang memetik bunga di Lembah Nysa tersebut. Hades lalu menculik Persephone dan membawanya ke kediamannya di dunia bawah. Persefone berteriak memanggil ibunya, sebelum suaranya ditelan kegelapan dunia bawah. Teriakannya terbawa deru angin hingga ke Olimpus dan terdengar oleh Demeter, ibunya, yang langsung bangkit dan lari mencari putrinya. Tak henti-hentinya ia memanggil nama putrinya dan tanpa kenal lelah ia mengarungi daratan dan lautan ke tempat teriakan anaknya berasal.
Persefone adalah anak gadis dan putri kesayangan Demeter, dewa pertanian dan panen, yang cantik rupawan. Demeter sangat sedih setelah kehilangan anaknya. Demeter mencari Persefone selama berhari-hari tanpa henti. Akhirnya sampailah Demeter di Lembah Nysa yang hijau, tempat para nimfa laut Okeanid yang cantik bermain. Tapi tak satupun yang mengetahui siapa yang telah menculik Persefone. Betapa malangnya nasib sang dewi, sambil menangis ia kembali berlari mencari Persefone selama sembilan hari sembilan malam. Tapi tak ada tanda-tanda keberadaan putri tercintanya, walaupun ia sudah bertanya pada semua orang, bahkan ke peramal-peramal ulung. Semuanya hanya menggelengkan kepala.
Akhirnya di hari kesepuluh, ia bertemu Helios, sang dewa matahari yang dari singgasana emasnya tak pernah luput menyaksikan segala sesuatu yang terjadi di muka Bumi. Dari Helios, Demeter mengetahui anak gadisnya sekarang telah menjadi istri Hades, menjadi ratu kerajaan orang-orang mati, yang tidak akan pernah melihat cahaya matahari dan tinggal selamanya dalam kegelapan abadi.
Persefone berjumpa kembali dengan ibunya.
 
Demeter sangat Sedih mendengar kabar dari Helios tersebut, Kesedihan Demeter membuat seluruh alam turut berduka. Angin selatan yang dingin datang berhembus merontokkan daun-daun pepohonan, bunga-bunga menjadi layu dan rerumputan hijau mengering. Bumi menjadi padang tandus dan banyak manusia serta binatang mati kelaparan, kesedihan Demeter telah menyebabkan musim dingin dan tanaman tidak dapat tumbuh, hal ini membuat manusia menderita. Akhirnya Zeus sang raja dewa turun tangan, Zeus meminta Hades mengembalikan Persefone pada ibunya. Zeus mengirim Hermes, anak sekaligus utusannya untuk menjemput Persephone. Tapi ternyata si Hades banyak akal. Dia menjebak Persefone untuk memakan delima dunia bawah.
Oleh karena Persefone memakan makanan dari dunia bawah otomatis dia mesti tinggal di dunia. Mengetahui hal ini Zeus pun membuat kesepakatan, setiap enam bulan Persefone harus tinggal di dunia bawah bersama Hades, dan enam bulan berikutnya ia tinggal di dunia atas bersama Demeter Ibunya, dan saat itu pula apabila Persefone tinggal di dunia bawah bersama Hades maka Demeter bersedih, menjadikan bumi dingin dan tanaman tidak tumbuh. Tapi ketika Persefone kembali ke dunia atas bersama Demeter, Bumi kembali hijau karena Demeter sangat bahagia bisa bersama lagi dengan Persefone anaknya. Hal inilah yang menyebabkan pergantian musim.
Sejak saat itu, di saat musim semi dan musim panas tiba, seluruh alam menghijau dan semarak oleh mekarnya bunga-bunga. Alam bersuka ria menyambut kedatangan Persephone untuk menemani ibunya. Sebaliknya bila Persefone harus kembali ke dunia bawah, Bumi menjadi gersang, daun-daun berguguran dan cuaca yang hangat menjadi dingin dan kelabu. Musim gugur dan musim dingin datang mengiringi kesedihan Demeter. Demikianlah, peristiwa itu terus berulang hingga sekarang.

Mitologi Yunani/Cupid dan Psikhe

Di suatu kerajaan ada seorang raja yang memiliki tiga orang putri. Putri bungsunya bernama Psikhe. Psikhe ini sangat cantik sampai-sampai di daerahnya orang-orang menjadi berhenti menyembah Afrodit dan mulai menyembah Psikhe sebagai dewi kecantikan.
Meskipun Psikhe tidak menghendaki semua perhatian ini, tetap saja Afrodit marah karena kecantikannya tersaingi. Afrodit lalu memanggil Cupid (Eros), putranya. Afrodit menyuruh Cupid untuk membuat Psikhe jatuh cinta kepada lelaki terjelek di dunia. Karena sudah terbiasa melakukan tugas seperti itu dari ibunya, Cupid pun langsung saja terbang mencari Psikhe.
Tetapi ketika Cupid melihat Psikhe, dia malah terpesona sampai tidak sengaja ia menusuk tangannya sendiri dengan anak panah cinta. Cupid pun jatuh cinta kepada Psikhe dan tidak jadi melakukan perintah Afrodit.
Setelah beberapa lama, Afrodit yang terus memantau Psikhe menyadari adanya suatu keganjilan, kenapa Psikhe belum juga jatuh cinta pada siapapun? Akhirnya Afrodit langsung turun tangan. Ia mengutuk Psikhe sehingga tidak ada seorangpun yang mau melamarnya.
Beberapa tahun berlalu, tidak ada seorang pun yang datang melamar Psikhe sementara usianya sudah cukup untuk dia menikah. Orangtua Psikhe cemas dan pergi ke orakel untuk meminta nasehat.
Cupid membuat Oracle berkata bahwa Psikhe tidak ditakdirkan untuk menikahi seorang manusia, melainkan Psikhe harus menikah dengan suatu makhluk yang tinggal di sebuah gunung.
Psikhe dan Orangtuanya bersedih, karena menyangka Psikhe ditakdirkan untuk menikah dengan seekor monster. Setelah perdebatan yang cukup panjang, Psikhe akhirnya berhasil meyakinkan orangtuanya untuk merelakan putri bungsu mereka mengikuti jalan yang telah ditentukan oleh takdir.
Psikhe meninggalkan tempat tinggalnya. Semua orang merasa sedih melepas kepergian Psikhe, karena entah disebabkan oleh kecantikan fisiknya atau juga kebaikan hatinya, Psikhe berhasil menjadi wanita yang dicintai oleh masyarakat sekitarnya.
Psikhe berjalan menuju gunung yang dimaksud. Ia terus berjalan sambil memberanikan diri. namun karena ia tidak kuat menahan rasa takutnya, ia menitikkan air mata. Tiba-tiba datanglah Zefiros, dewa angin barat. Zefiros lalu membawa Psikhe dari gunung itu menuju seuatu tempat.
Setelah diturunkan oleh Zefiros, Psikhe melihat sebuah hutan yang indah. Ia pun berjalan menembusnya, hingga ia sampai ke sebuah tanah lapang yang ditumbuhi rumput. Di tengah tanah lapang itu, terdapat sebuah rumah indah yang nampak seperti istana.
Tiba-tiba terdengar sebuah suara yang mengatakan bahwa tempat itu dibangun untuk tempat tinggal Psikhe dan disana ada banyak pelayan yang tidak terlihat untuk memenuhi kebutuhan Psikhe. Gadis cantik itu sangat gembira mendengarnya.
Di malam hari, tempat itu sangat gelap dan tidak ada cahaya sama sekali. tiba-tiba Psikhe mendengar suara seorang laki-laki. Suara itu terdengar halus dan ramah.
"Apa ini monster yang dibilang orakel?" pikir Psikhe ragu.
Cupid meninggalkan Psikhe setelah berhubungan seksual.
 
Psikhe dan Cupid lalu menghabiskan setiap malam dengan berhubungan seksual bersama. Namun Psikhe tidak bisa melihat wujud suaminya karena memang suasananya sangat gelap gulita. Psikhe pun memohon agar suaminya menampakkan diri di siang hari. Namun dengan sedih suaminya terus menolak dengan berkata, "Jika kau melihat wujudku, maka saat itu juga kebahagiaan kita akan berakhir."
Lama-kelamaan Psikhe merindukan keluarganya, awalnya Cupid menolak tetapi akhirnya mengizinkan saudari-saudari Psikhe datang ke istana mereka. Ketika tahu keadaan Psikhe, saudari-saudarinya jadi iri. Mereka lalu berusaha membuat Psikhe dan suaminya berpisah, dengan harapan sang suami tak dikenal nantinya akan menikahi mereka.
Mereka memanas-manasi Psikhe. Menurut mereka, Psikhe harus tahu identitas suaminya, karena bisa saja suaminya adalah monster, seorang monster tentu tidak ingin wajahnya dilihat. Mereka juga menyuruh Psikhe membunuh suaminya itu jika memang monster.
Malam itu, Psikhe benar-benar melakukan yang dikatakan oleh kakak-kakaknya. Ia membawa sebuah lentera dan sebuah belati. Awalnya ia ragu, namun kata-kata kakaknya terus terngiang dan ia pun menyalakan lentera.
Psikhe melihat Cupid.
 
Ketika cahaya lentera menyinari wajah suaminya, Ia langsung menyadari siapa yang selama ini bersamanya. tidak lain adalah Cupid sang dewa cinta. Psikhe pun makin mencintai Cupid. Namun karena kaget melihat Cupid, Psikhe tidak sengaja menumpahkan minyak dari lenteranya ke badan Cupid.
Cupid merasa sakit sekaligus marah akibat perbuatan Psikhe itu. Cupid pun langsung terbang begitu saja dan meninggalkan Psikhe, yang hanya bisa menangis sendirian menyesali perbuatannya.
Lama Psikhe menunggu suaminya. namun Cupid tidak lagi datang. Psikhe pun meninggalkan istananya dan menemui kakak-kakaknya. Psikhe menceritakan tentang kepergian suaminya dan langsung pergi lagi menjelajahi Yunani mencari keberadaan suaminya.
Setelah mendengar bahwa suami Psikhe adalah dewa dan kini telah meninggalkan Psikhe, kakak-kakak Psikhe pun pergi ke bukit berbatu dan berharap akan dibawa ke istana sang dewa. Zefiros memang datang membawa mereka tetapi bukan ke istana melainkan ke jurang, dia lalu menjatuhkan mereka di sana sampai mati.
Psikhe terus berjalan hingga ia memasuki Kuil Demeter. Di dalam kuil itu terdapat banyak biji-bijian berceceran sehingga kuil itu nampak berantakan. Sambil bersedih Psikhe mengumpulkan biji-bijian itu sehingga kuil itu tidak lagi berantakan.
Demeter melihat apa yang dilakukan Psikhe. Sang dewi pun berbicara padanya, "Kau pantas mendapatkan kebahagiaan wahai gadis cantik. Jika kau mencari Cupid, maka sebaiknya kau menemui Ibunya, Afrodit sang dewi kecantikan, dan berdoa memohon maaf."
Psikhe sangat senang mendapat perhatian dari Demeter, maka ia segera menuju Kuil Afrodit. Di sana, Afrodit yang masih kesal dengan Psikhe menemuinya. Gadis itu meminta maaf kepada Afrodit. Namun sang dewi berkata bahwa untuk menebus dosanya, ia harus berhasil melakukan tugas-tugas yang akan Afrodit diberikan. Psikhe pun setuju.
Sebagai tugas pertama, Afrodit telah menyiapkan setumpuk tinggi biji-bijiann yang terdiri dari tiga jenis biji. Psikhe ditugaskan untuk memisahkan ketiga biji-bijan itu ke dalam tumpukan yang berbeda sebelum malam berakhir.
Dengan putus asa Psikhe melakukan tugas yang mustahil itu. Tapi tiba-tiba datanglah sekoloni semut yang kemudian ikut membantu Psikhe. Dengan bantuan semut-semut, tugas mustahil itu pun akhirnya berhasil ia selesaikan sebelum pagi.
Afrodit yang melihat keberhasilan Psikhe menjadi sangat kesal. Tugas berikutnya adalah Psikhe harus mengambil wol, dari domba-domba emas yang merumput di pinggir sungai.
Ketika Psikhe menuju tempat tersebut, ia dihentikan oleh sekelompok nimfa yang memperingatkannya, "Wahai gadis cantik! kamu jangan mendekati domba domba itu! mereka sangat ganas! yang perlu kamu lakukan hanyalah menunggu hingga siang hari ketika matahari bersinar terik. Mereka akan berteduh di bawah pohon itu."
Psikhe mengerti apa yang harus ia lakukan. ia berterima kasih kepada para nimfa dan pergi mengamati para domba emas.
Ketika domba-domba itu selesai berteduh. Wol emas mereka tersangkut di batang pohon dan semak-semak tempat mereka berteduh. Psikhe pun tinggal mengambil wol-wol itu dari sana.
Semakin Psikhe berhasil, semakin sulit pula tugas yang diberikan oleh Afrodit. Psikhe harus mengambil air mematikan dari sungai Stix. Dia mengira kali ini dia akan mati, namun tiba-tiba datang seekor elang kiriman Zeus yang mengambilkan air itu untuknya.
Afrodit jadi makin kesal, dan untuk tugas terakhir Afrodit berkata, "Karena kau, putraku Cupid menjadi nakal. Dia menjadi tidak penurut lagi. Aku sampai stres memikirkannya, dan kecantikanku pun berkurang. Sekarang kamu harus pergi ke dunia bawah, temui Persefone dan mintakan kepadanya sedikit kecantikannya."
Psikhe bingung bagaimana memasuki dunia bawah dan kembali hidup-hidup. Psikhe berpikir tak ada lagi yang bisa dia lakukan, dia pun naik ke menara dan berniat bunuh diri. Tetapi begitu sampai di menara, bangunan tersebut malah berbicara pada Psikhe dan memberitahunya cara melaksanakan tugasnya.
Setelah mendapat petunjuk, Psikhe akhirnya masuk ke dunia bawah. Ia mengikuti jalan yang diberitahukan oleh sang menara. Psikhe Membayar Kharon satu koin untuk mengantarnya menuju gerbang dunia bawah. Psikhe Melemparkan satu roti pada Kerberos sehingga ketiga kepala mereka berebutan memakannya. ia juga menolak berbagai permintaan yang diajukan oleh para arwah disana.
Ketika sampai di istana Hades, Psikhe melakukan tugasnya yaitu meminta kotak kecantikan pada Persefone. Sesuai petunjuk yang dia dapat, Psikhe menolak untuk duduk di kursi, dan dari semua makanan yang ada di atas meja, dia hanya memakan roti.
Persefone mengambil sebuah kotak dan memberikannya pada Psikhe. Setelah mendapat kotak itu, Psikhe keluar dengan hati-hati dari dunia bawah, dia memberi lebih banyak kue pada Kerberos dan membayar lagi pada Kharon. Pada akhirnya Psikhe berhasil sampai di dunia atas.
Cupid menghampiri Psikhe, yang pingsan karena membuka kotak dari Persefone.
 
Cupid berbahagia bersama Psikhe yang dia cintai.
 
Namun sekali lagi Psikhe merasa penasaran. Dia ingin mendapatkan sedikit kecantikan dari kotak yang dia bawa. Dia berpikir tentu nanti Cupid akan senang kalau dia menjadi lebih cantik. Psikhe melupakan peringatan dari sang menara dan membuka kotak itu. Begitu Psikhe membukanya, kutukan tidur langsung keluar dari kotak itu dan membuat Psikhe tertidur abadi.
Sementara luka pada bahu Cupid telah sembuh dan Cupid sendiri telah memaafkan Psikhe bahkan Cupid kini sangat merindukan istrinya itu.
Cupid mencari Psikhe dan menemukannya sedang tertidur dalam kutukan. Cupid mengampulkan kutukan itu dan memasukannya lagi ke dalam kotak. Cupid lalu menicum bibir Psikhe. Berkat ciuman dari seorang dewa, Psikhe akhirnya bisa terbangun lagi, dan dia sangat bahagia melihat suaminya. Cupid lalu terbang ke hadapan Zeus dan memohon supaya Psikhe dijadikan abadi. Zeus setuju dan menyuruh Hermes membawa Psikhe ke Olimpus. Begitu sampai di Olimpus, Psikhe diberi minuman para dewa, ambrosia, dan menjadi abadi. Kini Cupid dan Psikhe bisa bersama dalam kebahagiaan.
Cupid and Psikhe menikah dan memiliki anak bernama Hedone ("kesenangan"). Afrodit sendiri telah memaafkan Psikhe bahkan dia ikut menari dalam pesta pernikahan mereka.

Apollo dan Hiakinthos

Apollo dan Dafne


Apollo dalah dewa musik dan matahari sementara Dafne adalah putri dari dewa sungai Peneus. Suatu hari Apollo mengejek Eros (Cupid). Menurut Apollo, Eros hanyalah seorang anak kecil yang bermain-main dengan senjata orang dewasa (panah). Eros tersinggung atas kesombongan Apollo sehingga Eros berniat membalas Apollo.
Eros mengambil 2 anak panah yang berbeda, anak panah emas yang tajam (anak panah rasa cinta) ditembakkan tepat di jantung Apollo, sedangkan anak panah lainnya yaitu anak panah timah yang tumpul (anak panah kebencian) ditembakkan pada Dafne. Akibatnya Apollo menjadi mencintai Dafne sedangkan Dafne jadi sangat membenci Apollo, dan dimulailah kejar-mengejar antara Apollo dan Dafne.
Dafne lari sampai ke ujung dunia dan Apollo pun mengejar Dafne sampai ke ujung dunia. Sampai akhirnya Dafne menyerah karena kehabisan tenaga dan meminta pada ayahnya sang dewa sungai Peneus untuk mengubah dirinya menjadi pohon. Peneus pun mengabulkan permintaan anaknya dan diubahnyalah Dafne menjadi pohon salam. Pada saat mengetahui kejadian itu Apollo merasa sedih karena tak bisa memperistri Dafne. Karena itu Apollo menyatakan bahwa mulai saat itu pohon salam keramat baginya. Daun salam juga digunakan sebagai mahkota oleh Apollo dan sebagai penghargaan dalam Pesta Olahraga Pithia, yang diselenggarakan untuk memuja Apollo.

Apollo dan Hiakinthos


Hiakinthos mati dalam pelukan Apollo.

Apollo memiliki seorang kekasih lelaki bernama Hiakinthos, yang merupakan pangeran Sparta dan pemuda yang sangat tampan. Apollo dan Hiakinthos sering berburu dan berolahraga bersama. Zefiros (dewa angin barat) juga sebenarnya menyukai Hikainthos tetapi Hiakinthos lebih memilih Apollo.
Suatu hari Apollo dan Hiakinthos melakukan lempar cakram. Apollo yang melempar cakramnya dan Hiakinthos yang memungutnya. Tiba-tiba cakram yang dilempar Apollo menghantam kepala Hiakinthos. Darah mengalir dari kepala Hiakinthos sampai akhirnya pemuda itu pun mati. Cakram itu bisa mengenai Hiakinthos akibat ditiup oleh Zefiros yang cemburu pada hubungan mereka.
Apollo terkejut dan bergegas mendekati Hiakinthos. Apollo memeluk tubuh Hiakinthos tetapi semuanya sudah terlambat, Hiakinthos telah mati.
Apollo sangat bersedih atas kematian kekasihnya. Untuk mengenang Hiakinthos, Apollo menciptakan bunga Hyacinth dari darah Hiakinthos dan menggelar festival Hiakinthia setiap musim panas.

Apollo dan Kiparissos

Kiparissos memeluk rusa yang baru saja dibunuhnya.

Apollo juga memiliki seorang kekasih lelaki yang bernama Kiparissos. Kiparissos adalah seorang pemuda tampan keturunan Herakles yang tinggal di pulau Keo. Apollo memberinya hadiah berupa seekor rusa jantan yang jinak. Kiparissos sangat menyayangi rusa itu.
Suatu hari secara tak sengaja Kiparissos membunuh rusa kesayangannya dengan tombak. Kiparissos merasa sangat bersalah, menyesal, dan sedih. Apollo berusaha menenangkan Kiparissos namun tak berhasil.
Saking menyesalnya, Kiparissos bahkan meminta supaya dia bisa menangis selamanya. Apollo mengabulkan keinginan Kiparissos dengan mengubahnya menjadi tanaman cypress yang getahnya mengalir seperti air mata.

LANGKA CAWETE


[Image:  spg2.jpg]

[Image: spg3.jpg]

[Image: spg4.jpg]

[Image: spg8.jpg]

[Image: spg5.jpg]

[Image: spg6.jpg]

[Image: spg9.jpg]
 
 

MODEL CANTIK POSE BUGIL