Jangan
tunggu sampai hubungan Anda dan suami membosankan. Banyak, kok, cara
yang bisa dilakukan untuk mencapai hubungan suami istri yang saling
memuaskan.
Banyak hal yang bisa membuat hubungan suami istri tidak harmonis.
Beberapa hal penyebabnya adalah komunikasi yang buruk, serta
ketidaktahuan mengenai seksualitas.
Menurut Dr. Nugroho Setiawan, MS., hubungan pasutri (pasangan suami
istri) yang harmonis adalah hubungan seksual yang bisa dinikmati oleh
kedua belah pihak, yakni suami dan istri. Salah satu faktor penentu agar
kedua belah pihak menikmati aktivitas tersebut adalah terbukanya
komunikasi selebar-lebarnya. "Suami dan istri harus saling berbicara dan
menyampaikan keinginan masing-masing," tandasnya.
Nugroho mengingatkan, seks itu belajar sambil berjalan. "Semakin lama
usia pernikahan, dan selama pasangan mau mempelajari hubungan seks lebih
baik dan mau berkomunikasi, seharusnya mereka mendapat kenikmatan
lebih. Sehingga seharusnya orgasme sebulan mendatang jauh lebih nikmat
daripada orgasme sekarang," kata seksolog dari RS Bintaro Internasional
ini.
Yang tak kalah penting, pasangan suami-istri juga harus memiliki
pengetahuan tentang seksualitas, sehingga pasangan suami istri sudah
mengetahu dengan pasti apa yang ingin dicapai, dan apa yang harus
dilakukan saat berhubungan intim.
Pengetahuan seks yang harus diketahui oleh pasangan mencakup segala
aspek yang berkaitan dengan hubungan seksual, dari mencumbu, meraba, dan
sebagainya. Termasuk, misalnya, mengetahui kapan melakukan penetrasi.
"Penetrasi yang benar adalah menunggu sampai terjadi reaksi bangkitan
seksual sepenuhnya pada kedua belah pihak. Secara anatomis, sudah
terjadi perubahan karena rangsangan seksual. Pada pria misalnya, sudah
terjadi ereksi yang kuat," ujar Nugroho.
Kesiapan untuk penetrasi inilah yang harus disampaikan ke pasangan. Jika
ternyata si wanita belum siap, ya sampaikan saja bahwa ia belum siap.
Biasanya, pada wanita, bangkitan seksual tidak begitu tampak secara
fisik, berbeda dengan pria yang bisa tampak dari sudah terjadinya ereksi
yang kuat. "Jadi, harus berkomunikasi. Kalau tidak, bisa-bisa mereka
tidak tahu apakah pasangannya sudah siap atau belum. Ujung-ujungnya, si
wanita mengeluh karena tidak memperoleh kepuasan."
MENJAGA KETERTARIKAN
Hubungan seksual yang harmonis biasanya diawali oleh adanya ketertarikan
antara keduanya. Ketertarikan pertama biasanya ketertarikan fisik.
"Seseorang tertarik pada lawan jenis karena fisiknya sesuai seperti yang
ia harapkan," kata Nugroho. Namun, fisik tentu akan berubah seiring
bertambahnya usia. Misalnya, pada pasangan yang sudah menikah selama 10
tahun. "Fisiknya tentu berubah, tidak seperti yang mereka harapkan dulu.
Harapannya langsing, sekarang istri sudah gemuk, atau suami sudah
buncit. Ini akan mengubah ketertarikan, dan bisa memicu kejenuhan."
Pada pasangan suami-istri yang sudah lama menikah, ketertarikan fisik
biasanya akan berubah menjadi ketertarikan emosional. "Mereka tertarik
pada sifat atau kelakuan pasangan. Namun sebaliknya, hubungan yang sudah
berjalan sekian lama seringkali juga membuat pasangan tidak menyukai
sifat dan kebiasaan pasangan. Ini yang menjadi penghalang dan memicu
hubungan jadi hambar," lanjut spesialis andrologi ini menjelaskan.
Oleh karena itu, Nugroho menyarankan pasangan untuk berkomunikasi
menyampaikan harapan mereka untuk mengukuhkan ketertarikan, seperti
ketika pertama kali bertemu. Misalnya, "Sayang, kalau kamu lebih
langsing pasti tambah cantik, deh," atau, "Sepertinya perut kamu sudah
terlalu buncit, Mas. Aku lebih suka ketika perutmu tidak terlalu
buncit."
Menurut Nugroho, menyampaikan harapan seperti ini tak bakal menyinggung
perasaan pasangan, asal disampaikan dalam suasana dan cara yang tepat.
"Kalau waktunya tidak tepat dan cara penyampaiannya tidak pas, tentu
hasilnya tidak bagus, bisa-bisa pasangan malah tersinggung," lanjutnya.
Jika harapan semacam ini tidak disampaikan, orang tidak akan mengetahui
apa yang sebetulnya diharapkan pasangan. "Jadi, memang harus saling
menyesuaikan dan memahami keinginan pasangan, sehingga ketertarikan
tidak luntur." Seandainya komunikasi verbal tidak memungkinkan, pasangan
suami-istri bisa menyampaikannya secara tertulis. "Misalnya, setiap
tiga bulan sekali, masing-masing menuliskan keinginan dan harapannya,
kemudian dibahas berdua. Ini lebih fair dan bisa membantu perkawinan
lebih harmonis."
Hubungan seksual yang harmonis juga akan tercapai jika ada rangsangan
seksual, salah satunya dengan panca indera. Bisa dengan melihat saja
atau sampai perabaan di daerah-daerah erotis. "Daerah erotis pria dan
wanita memiliki sedikit perbedaan. Kepekaannya pun berbeda, sehingga
komunikasi juga harus dilakukan untuk menunjukkan perabaan dan
intensitas seperti apa yang yang diharapkan," kata Nugroho.
Contoh lain yang berhubungan dengan panca indera adalah pemilihan
ruangan. Ada pasangan lebih menyukai ruangan yang beraroma tertentu,
sehingga gairahnya bisa bangkit.
Nah, jangan langsung putus asa jika hubungan pasutri Anda mengecewakan.
Banyak cara yang bisa dilakukan agar hubungan Anda dan suami menjadi
harmonis, bukan?
JIKA SI DIA YANG TAK SEMANGAT
Dia memiliki perut buncit Di dalam studi terakhir, pria yang memiliki
lingkar pinggar 105 cm, atau lebih, memiliki problem dua kali lebih
banyak untuk dapat berereksi dibandingkan mereka yang mempunyai ukuran
pinggang 80 cm. Peneliti menduga karena mereka memiliki risiko mendapat
serangan jantung, dimana tidak saja mengganggu peredaran darah ke
jantung tetapi juga ke kelamin. Penyelesaiannya? Doronglah pasangan Anda
untuk lebih beraktivitas secara teratur dan memakan makanan dengan
kadar lemak rendah.
Penghasilan Anda lebih besar
Jika penghasilan Anda lebih besar, dan suami merasa tidak sanggup
menenuhi kebutuhan materi keluarga, bisa menimbulkan rasa kurang jantan
pada diri suami. Akibatnya, minat untuk mengadakan hubungan seks pun
berkurang, seperti yang diutarakan, ahli pengobatan seks pada McLean
Virgiania - A.S. Nasehat beliau, bicarakan secara terbuka terhadap
pasangan anda tentang masalah ini.
Kecelakaan/luka-luka
Setiap kekurangan yang dihadapi dapat mengurangi percaya diri yang
membuat dia merasa berkurang kejantanannya. Cobalah cari jalan atau cara
untuk mengatasi semua hal tsb diatas: belaian kasih sayang dan
komunikasi yang baik dapat menolongnya mengatasi kembali kepercayaan
dirinya.
0 comments:
Post a Comment