SIAPA
yang menentukan kapan hubungan seks harus disudahi? Pria? Wanita? Bukan
keduanya. Orgasme-lah yang menjadi penanda hubungan intim harus
berakhir.
Banyak pasangan menuntaskan sesi berhubungan intim setelah salah satu dari mereka--biasanya para pria--mengalami orgasme.
Orgasme dipandang sebagai titik klimaks dalam hubungan intim. Jika
sperma sudah keluar, maka sesi bercinta kali ini pun akan berakhir.
Benarkah?
Tentu tidak. Orgasme, ya orgasme. Bukan berarti hubungan intim harus
selesai setelah klimaks diraih. Jika hasrat seksual belum tuntas, tidak
ada salahnya jika Anda kembali memulai hubungan intim dari awal.
Kaum pria hanya butuh waktu 15 menit untuk mengisi ulang sperma di dalam
testis. Lain halnya dengan wanita. Setelah mengalami orgasme, wanita
akan lebih mudah untuk merespon rangsangan dan kembali orgasme hingga
menghasilkan multiple orgasm.
Lalu apa yang harus dilakukan untuk membangkitkan kembali hasrat seksual untuk memulai babak kedua dalam hubungan intim?
Setelah mencapai klimaks, Anda dan pasangan akan merasa kelelahan. Untuk
itu, disarankan untuk cuddling terlebih dulu sebelum memulai ronde
berikutnya.
Berpelukan, berbagi kecupan ringan, merebahkan kepala di dada si dia dan
merasakan detak jantungnya, menjadi langkah yang tepat untuk
pendinginan sebelum kembali melakukan pemanasan.
Bagi pria, setelah energi kembali terkumpul, mulailah foreplay dari
awal. Jelajahi tubuh wanita dengan penuh kelembutan, tunjukkan
antusiasme seolah-olah baru pertama kali bertemu.
Tingkatkan intensitas foreplay dengan oral seks hingga Anda dan pasangan
kembali siap untuk berpenetrasi. Untuk pasangan yang jarang melakukan
foreplay, hal ini dapat mempercepat peningkatan libido hingga babak
kedua pun berlangsung lebih dahsyat.
Foreplay menjadi kunci yang tidak boleh dilewatkan sebelum kembali berhubungan intim.
0 comments:
Post a Comment