Thursday, November 22, 2012

Perusahaan Tamak, Pegawai Coca-Cola Prancis Mogok


 
Rabi Tuvia Hod Hoch-wald saat membela klaim resep Coca-Cola di Jerman.

Para pekerja di pabrik minuman Coca-Cola di Prancis melakukan aksi mogok kerja mengecam kebijakan pemutusan hubungan kerja, padahal perusahaan asal Amerika Serikat itu sedang menikmati kenaikan keuntungan global yang melimpah. Dilansir France24, para pekerja Coca-Cola di Prancis akan melakukan mogok pada hari Jumat (23/11/2012). Mereka yakin, pemutusan hubungan kerja (PHK) bulan lalu atas 200 pekerja yang kebanyakan di bidang penjualan dan pemasaran, merupakan pucuk gunung es dari restrukturisasi yang dilakukan Coca-Cola.
Serikat pekerja mengkonfirmasi, proses produksi akan berhenti di lima pabrik pengemasan dan tujuh kantor pemasaran di seluruh penjuru Prancis.
“Kami semua yakin bahwa Coca-Cola telah mengeksploitasi krisis finansial guna merestrukturisasi cabangnya di Prancis dan memulai serangkaian pemutusan hubungan kerja,” kata Christia Jurcenoks, dari serikat pekerja di Coca-Cola kepada France24 hari Rabu (21/11/2012). Padahal pada saat yang sama, perusahaan sebenarnya sedang menikmati banyak keuntungan. Pekerja menilai para pemegang saham ingin meningkatkan keuntungan mereka dengan mengorbankan kesejahteraan karyawannya sendiri.
Sebagaimana diketahui, kawasan Eropa sedang dilanda krisis finansial yang mengakibatkan banyak PHK.
“Saya dulu senang bekerja di Coca-Cola, rasanya seperti bagian dari sebuah keluarga besar. Tetapi sekarang, saya malu bekerja di perusahaan ini … mereka sudah menghasilkan keuntungan besar, tetapi bagi para pemegang saham hal itu tidak pernah cukup,” kata seorang pekerja bernama Noelle kepada radio Europe1.
Coca-Cola pada kwartal ketiga 2012 berhasil meningkatkan labanya sebesar 8% yaitu sebesar 2,2 milyar euro dari penjualan di seluruh dunia.
Coca-Cola Prancis tidak memberikan tanggapan saat dihubungi France24 sampai laporan ini diturunkan.
Coca-Cola menjadi salah satu pendukung Zionisme sejak tahun 1966. Perusahaan minuman ringan itu berkali-kali mendapat penghargaan dari pemerintah Zionis dan organisasi Yahudi atas berbagai sumbangsih yang diberikannya demi eksistensi negara Yahudi Israel. Kelompok pro-Palestina selalu memasukkan Coca-Cola ke dalam daftar boikot gerakan BDS (Boycott, Divestment, Sanctions).*

0 comments: