Wednesday, September 12, 2012

Agar Tak Terjebak Mitos Sesat Pelangsingan Tubuh

Banyak wanita melakukan segala upaya demi mendapatkan berat tubuh langsing ideal. Tak jarang mereka mudah terjebak mitos tentang pembatasan makanan.



Ada mitos yang berkembang meyakinkan bahwa bersantap di malam hari memicu penimbunan lemak di tubuh. Mitos yang kemudian memancing banyak orang untuk menghindari makan malam. Ada pula mitos yang menyebut jangan makan setelah olahraga.

Benarkah semua mitos itu? Jawabannya salah.

Makan usai olahraga
Menahan makan usai olahraga justru berpotensi membuat tubuh gemuk. Sebab energi yang tak segera dipulihkan akan meningkatkan selera makan. Sehingga ketika bertemu makanan, semuanya disantap.

Setelah berolahraga, tubuh memerlukan energi pemulihan yang cepat. Kalau dalam waktu satu jam, kebutuhan ini tidak dipenuhi, asam lambung akan meningkat dan memicu gangguan pencernaan.

Makan malam
Semakin malam metabolisme tubuh semakin melambat. Akibatnya, makanan yang dikonsumsi pada waktu ini lebih mudah menjadi lemak.

Tapi bukan berarti ini menjadi alasan Anda harus ‘puasa’ makan malam. Karena sebenarnya, protein yang dibutuhkan untuk pembentukan hormon pertumbuhan (growth hormone) prosesnya dimulai satu jam setelah tidur di malam hari.

Jadi, yang perlu Anda lakukan hanya mengurangi porsi makanan dan mulailah membatasi konsumsi karbohidrat berkalori tinggi, seperti nasi dan roti. Pilihlah makanan yang merupakan kombinasi dari karbohidrat berkalori rendah dan protein. Misalnya steak daging sapi tanpa lemak dan sayuran kaya serat, seperti brokoli, buncis dan wortel.

Mengenai lemak menumpuk di bagian pinggang bukan sepenuhnya karena makan di malam hari saja. Melainkan akumulasi dari semua kelebihan makanan yang masuk dari pagi hingga tengah malam.

0 comments: