Thursday, September 27, 2012

Ragu Memutuskan Hubungan? Jawab 4 Pertanyaan Ini



Besok? Hari ini? Lusa? Tak ada waktu yang 'ideal' untuk memutuskan sebuah hubungan. Kapanpun Anda memutuskannya, pasti akan muncul perasaan sedih, kehilangan dan amarah.

Sebelum memutuskan untuk mengakhiri sebuah hubungan, pasti banyak sekali hal yang dipertimbangkan. Bukan hanya soal perasaan Anda dan pasangan, tapi juga ketakutan akan reaksi orang-orang dekat seperti keluarga.

Menurut Rachel Sussman, seorang psikoterapis, keraguan saat akan memutuskan hubungan ini, bisa diatasi dengan mengajukan empat pertanyaan pada diri sendiri. Tentunya Anda harus menjawab pertanyaan dengan keberanian, sehingga jawaban yang keluar adalah kejujuran secara 'brutal'.

"Aku banyak menerima orang di kantor, yang selalu ragu saat akan memutuskan hubungan. Mereka tak kunjung bisa membuat keputusan. Ini sebaiknya dimulai dengan mengajukan pertanyaan," kata Sussman, dikutip dari Daily Mail.

Anda mengalami keraguan, ingin putus atau tetap melanjutkan hubungan? Ada empat pertanyaan yang harus dijawab. Cobalah untuk jujur dan tak melakukan penyangkalan saat menjawab pertanyaan berikut.

1. Apakah Anda mulai merasa tak memiliki hubungan secara emosi dengan pasangan?
2. Apakah Anda lebih sering bertengkar dibandingkan bicara baik-baik?
3. Apakah ia melakukan hal yang tidak Anda sukai atau membuat Anda merasa terganggu?
4. Apakah ia pernah membohongi Anda? Apakah Anda tak bisa percaya lagi padanya?

"Tiap orang bisa merasa tidak puas seiring berjalannya waktu. Anda memang harus jujur pada diri sendiri dan lalu membicarakan dengan pasangan untuk mengatasi masalah yang dialami," kata Sussman.

Namun, jika Anda dan pasangan sudah saling bicara dan masalah yang sama tak kunjung selesai, tampaknya hubungan dalam masalah serius. Butuh dua orang yang sama-sama berusaha agar hubungan berhasil. Jika hanya Anda yang berusaha sendiri, mungkin itu tanda Anda memang harus menyudahi hubungan.

Lalu, menurut Sussman, ada hal lain yang juga penting untuk dibicarakan dengan pasangan, seputar ambisi masa depan dan nilai-nilai. Tanyakan soal anak, apakah ia ingin memilikinya?

Bagaimana dengan Anda? Apakah nilai terkait keluarga yang Anda dan dia percaya sama? Termasuk juga tanyakan pandangannya soal karier, uang, dan aktivitas seksual.

"Pertanyaan ini memang terdengar tidak romantis, tapi jika Anda tak melihatnya sebagai suatu hal praktis yang penting dibahas, hubungan akan sulit bertahan dalam jangka panjang," kata Sussman.

Jangan biarkan tekanan terjadi terus-menerus dan berakhir berupa ledakan emosi. Ingatlah, "jalan keluar" terbaik adalah yang terencana dan dipertimbangkan secara matang, bukan hanya karena dipengaruhi emosi.

0 comments: